Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sunnah-Sunnah Puasa 2 (Menyegerakan Berbuka) (Materi #18)

Sunnah-sunnah puasa 2 (Menyegerakan Berbuka)(Materi #18)

Sunnah-Sunnah Puasa 2 (Menyegerakan Berbuka) (Materi #18)
Ustadz: Sirajul Yani, M.H.I



بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله وعلى اله واصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وبعد

Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmat yang Allah berikan, Insya Allah pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan kembali pembahasan seputar sunnah² puasa dan adabnya. Diantara sunah-sunah puasa yaitu menyegerakan dalam berbuka, dan ini jika telah yakin bahwasanya matahari telah terbenam dan disunnahkan berbuka dengan Ruthob (kurma basah) atau kalo tidak ada bisa dengan Tamr (kurma biasa yg sudah kering) kalo tidak ada maka boleh dengan air, sebagaimana hadis Anas ibni Malik radhiallahu anhu beliau menceritakan :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
"Nabi Muhammad shallallahu Alaihi Wasallam selalu berbuka dengan kurma basah yaitu ruthob sebelum solat jika tidak mendapatinya maka beliau berbuka dengan kurma kering dan jika tidak mendapatkan kurma kering maka dengan meneguk air tiga kali" HR Tirmidzi
Atau berbuka dengan kurma karena terdapat padanya keberkahan sebagaimana hadits Salman bin Amir :
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ التَّمْرَ فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ
"Apabila salah seorang diantara kalian sedang berpuasa hendaknya dia berbuka dengan kurma bila ia tidak mendapatkan karma hendaknya dengan air karena air dapat dibersihkan zahir dan batin Atau menghilangkan rasa haus hadis" Hadist Riwayat Abu Daud Adapun dalil disunahkan nya bersegera dalam berbuka hadis Sahl Ibn Saad radhiallahu anhu bahwasanya beliau shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
"Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka". (HR Bukhari).
Dan dalam Hadis abu Hurairah radhiallahu anhu Nabi shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لِأَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ
"Agama ini akan senantiasa nampak selama orang-orang (kaum muslimin) menyegerakan berbuka, karena orang-orang yahudi dan nashrani menundanya." (HR Abu Daud)."
Dan telah datang ijma' dalam hal ini sebagaimana yg di nukilkan oleh ibnu Rusyd, Ibnu daqiq, Ibnu muflih, Ibnu Rusyd berkata dalam kitab nya bidayatul Mujtahid jilid 1 hal 307
وأجمعوا على أنَّ مِن سُنَنِ الصَّوم: تأخيرَ السُّحورِ، وتَعجيلَ الفِطر
"Dan para ulama sepakat ijma’, bahwasanya diantara Sunnah puasa yaitu mengakhirkan sahur dan bersegera dalam berbuka”, Boleh berbuka jika dugaannya kuat dan matahari telah tebemam dan ini sebagaimana kesepakatan oleh Ulama madzhab yg 4 Sebagaimana hadis Asma binti Abi bakar radhiallahu anha berkata:
أفطَرْنا على عهدِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يومَ غيمٍ ثم طَلَعتِ الشَّمسُ
"Kami pernah berbuka pada zaman Nabi shallallahu Alaihi Wasallam pada hari adanya awan hitam artinya gelap karna adanya awan hitam kemudian setelah itu matahari terlihat kembali ", Dalam hadis diatas bahwasanya para sahabat berbuka dengan ijtihat mereka yang mana dalam persangkaan mereka matahari telah terbenam dan Nabi shallallahu Alaihi wasallam tidak mengingkari apa yg dilakukan oleh para sahabat. Kemudian apa yang di katakan ketika berbuka atau apa do'a berbuka puasa, disunnahkan bagi yang ingin berbuka puasa untuk mengucapkan do'a:
ذهَبَ الظَّمَأُ، وابتلَّتِ العروقُ، وثَبَتَ الأجرُ إن شاءَ اللهُ
" Telah hilang dahaga urat-urat telah basah telah diraih pahala Insya Allah "
Ini sebagaimana hadis Ibnu Umar radhiallahu anhuma beliau berkata: bahwasanya Rasulullah shallallahu Alaihi wasallam jika ingin berbuka berdo'a dengan doa:
ان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا أفطَرَ قال: ((ذهَبَ الظَّمأُ وابتلَّتِ العُروقُ وثَبَتَ الأجرُ إن شاءَ اللهُ))
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika ingin berbuka, berdoa dengan doa: Dzahabadz dzoma’u Wabtallatil Uruqu Wa tsabatal Ajru Insya Allah” HR Abu Dawud.
Wallahu’ ta’ala ‘alam.
وصلى الله على نبينا محمد وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Post a Comment for "Sunnah-Sunnah Puasa 2 (Menyegerakan Berbuka) (Materi #18)"