Dua Kaidah Agung Menuju Keselamatan dan Kebahagiaan Abadi
Setiap Muslim yang ingin meraih keselamatan di dunia dan akhirat, serta meraih kebahagiaan yang hakiki, harus berpegang teguh pada dua kaidah besar dalam hidupnya. Barang siapa yang mengamalkan keduanya, maka ia akan menjadi orang yang sukses dan beruntung. Namun, siapa yang mengabaikannya, maka ia akan terjerumus dalam kerugian besar, baik dalam urusan agama maupun dunia. Kedua kaidah ini tampak ringan, namun agung nilainya bagi siapa yang diberi taufik oleh Allah.
Dalam khutbah Syaikh Walid bin Rasyid As Saidaan ini, akan dijelaskan kedua kaidah tersebut dengan disertai dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan hadits Nabi ﷺ.
Kaidah Pertama: Jangan Meremehkan Amal Kebaikan Sekecil Apa pun
Makna Kaidah:
Setiap kali Allah membukakan pintu kebaikan kepadamu, meskipun itu kecil menurut pandanganmu, maka jangan pernah meremehkannya. Bisa jadi amalan kecil itulah yang menjadi sebab turunnya ridha Allah, pengampunan-Nya, dan masuknya kamu ke dalam surga.
Dalil-dalil dari Sunnah:
1. Kisah wanita pezina yang memberi minum anjing
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
"بينما كلب يطيف بركية قد كاد يقتله العطش، إذ رأته بغي من بغايا بني إسرائيل، فنزعت موقها فسقته، فغفر لها به."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:
“Seekor anjing sedang berputar-putar di sekitar sumur karena hampir mati kehausan. Lalu ia dilihat oleh seorang wanita pezina dari kalangan Bani Israil. Ia melepas sepatunya, lalu mengambil air dengan khimarnya dan memberinya minum. Maka Allah mengampuninya karena perbuatan itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Pelajaran:
Satu kebaikan kecil seperti memberi minum seekor anjing—yang dianggap remeh oleh manusia—menjadi sebab Allah mengampuni dosa besar bahkan kebiasaan maksiat masa lalu.
2. Kisah seorang laki-laki yang menyingkirkan duri dari jalan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
"لقد رأيت رجلاً يتقلب في الجنة في شجرة قطعها من ظهر الطريق كانت تؤذي الناس."
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku melihat seseorang berjalan-jalan di dalam surga karena sebatang pohon berduri yang dipotongnya dari jalan karena mengganggu orang lain.” (HR Muslim).
Pelajaran:
Tindakan ringan yang dilakukan dengan niat ikhlas bisa menjadi sebab masuk surga.
3. Zikir setelah wudhu membuka pintu surga
قال رسول الله ﷺ:
"ما منكم من أحدٍ يتوضأ فيحسن الوضوء ثم يقول: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، إلا فُتحت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيها شاء."
“Barang siapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, lalu mengucapkan:
‘Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya’, maka akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, dia boleh masuk dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Muslim).
4. Dua rakaat setelah wudhu
قال رسول الله ﷺ:
"ما من مسلم يتوضأ فيحسن الوضوء، ثم يقوم فيصلي ركعتين، يُقبل فيهما بقلبه ووجهه، إلا وجبت له الجنة."
“Tidaklah seorang Muslim berwudhu dengan baik, lalu ia mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya (khusyuk), melainkan wajib baginya surga.” (HR Muslim).
5. Mengucap dzikir saat imam membaca: "سمع الله لمن حمده"
قال رسول الله ﷺ:
"إذا قال الإمام: سمع الله لمن حمده، فقولوا: ربنا ولك الحمد، فمن وافق قوله قول الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه."
“Jika imam berkata: Sami‘allahu liman ḥamidah, maka ucapkanlah: Rabbanā wa laka al-ḥamd. Barang siapa ucapannya bertepatan dengan ucapan malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena bisa jadi justru kebaikan itu yang menjadi sebab Allah meridhai dan memasukkanmu ke surga.
Kaidah Kedua: Jangan Meremehkan Dosa Kecil Sekalipun
Makna Kaidah:
Sebagaimana jangan meremehkan kebaikan kecil, maka jangan pula meremehkan dosa kecil. Karena dosa kecil yang sering diulang-ulang atau dianggap enteng bisa menjadi sebab kemurkaan Allah dan masuknya seseorang ke dalam neraka.
Dalil-dalil dari Sunnah:
1. Ucapan yang mengundang murka Allah
قال النبي صلى الله عليه وسلم:
"إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله، لا يُلقي لها بالاً، يرفع الله بها درجات، وإن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله لا يُلقي لها بالاً، يهوي بها في جهنم."
“Sungguh, seseorang bisa saja mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah, ia tidak menyadarinya, namun Allah mengangkat derajatnya karena itu. Dan sungguh seseorang bisa mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah, tidak ia perhatikan, namun ia terjerumus karenanya ke dalam neraka.” (HR Bukhari).
2. Peringatan terhadap dosa kecil
قال رسول الله ﷺ:
"إياكم ومحقرات الذنوب، فإنهن يجتمعن على الرجل حتى يهلكنه."
“Waspadalah terhadap dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa itu akan berkumpul pada seseorang hingga membinasakannya.” (HR Ahmad, dan dishohihkan oleh Al-Albani).
3. Kisah seorang hamba yang berkata: ‘Allah tidak akan mengampunimu’
قال النبي صلى الله عليه وسلم:
"قال رجل: والله لا يغفر الله لفلان. فقال الله: من ذا الذي يتألى عليَّ أن لا أغفر لفلان؟ إني قد غفرت له، وأحبطت عملك."
Ada seorang laki-laki berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si Fulan!” Maka Allah berfirman: “Siapa yang berani bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si Fulan? Sungguh Aku telah mengampuni dia, dan Aku gugurkan amalmu.” (HR Muslim).
Dosa kecil jika dianggap remeh bisa mengundang murka dan laknat Allah. Maka wajib bagi setiap Muslim untuk waspada dan tidak menyepelekan dosa sekecil apa pun.
Penutup
Barang siapa yang berpegang dengan dua kaidah ini dalam hidupnya, yaitu mengamalkan semua kebaikan walau kecil, dan meninggalkan semua dosa walau tampak sepele, maka insyaAllah ia akan termasuk orang-orang yang selamat, berbahagia di dunia dan akhirat.
نسأل الله أن يوفقنا لفعل الخيرات وإن صغرت، وأن يعيننا على ترك المنكرات وإن احتقرت، وأن لا يقبض أرواحنا إلا وهو راضٍ عنا.
اللهم آمين.
Syaikh Walid bin Rasyid As-Saidaan
Disusun dan diterjemahkan oleh: Dr. Sirajul Yani, M.H.I
Posting Komentar untuk "Dua Kaidah Agung Menuju Keselamatan dan Kebahagiaan Abadi"
Posting Komentar
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda