Bagaimana Menentukan Awal Ramadan?
Menentukan awal Ramadan adalah bagian penting dalam ibadah puasa. Rasulullah ﷺ telah memberikan pedoman jelas mengenai cara menetapkan masuknya bulan suci ini.
1. Puasa Ramadan Dimulai dengan Melihat Hilal
Rasulullah ﷺ bersabda:
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته
"Berpuasalah karena melihat hilal, dan berbukalah karena melihat hilal." (HR. Bukhari & Muslim)
Artinya, awal Ramadan ditetapkan berdasarkan rukyah (penglihatan hilal) atau dengan kesaksian satu orang yang melihatnya, sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Ibnu Umar رضي الله عنه.
2. Jika Hilal Tidak Terlihat, Sya'ban Digenapkan 30 Hari
Jika hilal tidak dapat terlihat karena mendung, kegelapan, atau debu, maka bulan Sya'ban disempurnakan menjadi 30 hari. Rasulullah ﷺ bersabda:
فإن غبي عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين
"Jika tertutup dari kalian, maka genapkan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari."
3. Larangan Berpuasa Sehari atau Dua Hari Sebelum Ramadan
Sebagian orang berpuasa pada tanggal 30 Sya'ban sebagai bentuk kehati-hatian. Namun, hal ini dilarang dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
لا يتقدمن أحدكم رمضان بصوم يوم أو يومين إلا أن يكون رجل كان يصوم صومه فليصم ذلك اليوم
"Janganlah salah seorang dari kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang memang biasa berpuasa, maka silakan ia berpuasa." (HR. Bukhari & Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa puasa Ramadan harus berdasarkan rukyah, bukan sekadar kehati-hatian. Siapa yang berpuasa sebelum rukyah, berarti ia telah meragukan ketetapan syariat.
Kesimpulan:
✅ Awal Ramadan ditentukan dengan rukyah hilal atau kesaksian satu orang.
✅ Jika hilal tidak terlihat, bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari.
🚫 Tidak boleh mendahului Ramadan dengan puasa tanpa dasar syariat.
📌 Ikuti tuntunan Rasulullah ﷺ dalam menentukan awal Ramadan agar ibadah kita lebih sempurna!
Tim Belajar Syariah
Posting Komentar untuk "Bagaimana Menentukan Awal Ramadan?"
Posting Komentar
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda