Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar

Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah I ailatul Qadr, suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam apakah itu serta apa keutamaan dan tanda-tandanya?! Berikut ini kami ketengahkan pembahasannya secara ringkas:

A. Mengapa Disebut Lailaitul Qadr?

Iailatul Qadr diambil dari rangkaian dua kata:
Pertama: Lailat ليلة yang berarti malam. Dipilih malam hari, bukan siang, menunjukkan keistimewaan waktu malam. Oleh karena itulah, Allah dan rasul-Nya seringkali menyebut waktu malam seperti:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ
Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. (QS. Qaf [50]: 40)
Hal itu karena pada waktu malam terdapat kebeningan hati, keikhlasan, dan ketenangan jiwa.
Kedua: Al-Qadr (القدر) yang mempunyai dua arti yang masyhur, yaitu:
• Kemuliaan: Malam tersebut mulia yang tiada bandingnya. ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya al-Qur'an dan turunnya para malaikat dengan membawa berkah/kesejahteraan. Makna al-Qadr seperti ini dikuatkan dengan ayat lain yang berbunyi:
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya. (QS. al-An'am [6]: 91)
• Penetapan: Malam tersebut adalah malam penetapan dan pengaturan Allah bagi perjalanan hidup manusia selama setahun. Makna al-Qadr seperti ini dikuatkan dalam ayat lain yang berbunyi:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حكيم * أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ * رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. ad-Dukhan [44]: 3-6)
Imam Qatadah berkata: "Pada malam ini dijelaskan segala perkara dalam setahun." (ath-Thabari dalam Tafsir-nya 25/65).
Imam Nawawi berkata: "Para ulama menjelaskan: 'Dinamakan Lailatul Qadr karena pada malam itu para malaikat menulis segala takdir." Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: "Pendapat ini diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dan para ahli tafsir lainnya dengan sanad shahih dari Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lain-lain." (Fathul Bari 4/255 ), Kami berkata: Tidak ada kontradiksi antara dua pendapat di atas, karena pendapat kedua tidaklah bertentangan dengan pendapat per tama bahkan mendukungya, sebab penetapan takdir pada malam itu menambah kemuliaan malam tersebut. Wallahu A'lam.

B. Keutamaan Malam Lailatul Qadr
Malam Lailatul Qadr adalah malam yang mulia, Allah telah memuliakannya dengan banyak keutamaan dan kebaikan. Malam ini lebih baik dari seribu bulan, ibadah pada malam ini sebanding dengan ibadah seribu bulan yaitu 83 tahun 4 bulan, padahal umur manusia sangat sedikit yang bisa mencapai seperti itu.
Kemuliaan dan keagungan malam ini bertambah lagi dengan diturunkannya al-Qur'an dan kebaikan yang banyak. Allah menggambarkan kemuliaan malam lailatul Qadr:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرِ * سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. al-Qadr [97]: 1-5)
Imam Ibnu Katsir mengatakan: "Malaikat banyak yang turun pada malam ini karena banyaknya kebaikan pada malam tersebut. Para malaikat turun bersamaan dengan turunnya keberkahan dan rahmat." (Tafsir Ibnu Katsir 5/444).
Syaikh al-Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan: "Dalam surat yang mulia ini terdapat beberapa keistimewaan Lailatul Qadr sebagai berikut:
1. Allah menurunkan pada malam tersebut kitab suci al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan kunci kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
2. Allah mengagungkannya dengan bentuk pertanyaan "Dan tahukah kamu apa Iailatul Qadr itu?"
3. Malam itu lebih baik daripada seribu bulan.
4. Para malaikat turun pada malam tersebut dengan membawa kebaikan, rahmat, dan berkah.
5. Malam itu disebut "Salam" (Malam kesejahteraan) karena banyak hamba Allah yang selamat dari siksaan disebabkan ketaatannya kepada Allah.
6. Allah menurunkan tentang keutamaan Lailatul Qadr dalam sebuah surat al-Qur'an yang akan dibaca sepanjang masa hingga kiamat tiba." (Majalis Syahri Ramadhan hlm. 252–253).

C. Kapankah Waktu Lailatul Qadr itu?
Lailatul Qadr jatuh pada setiap bulan Ramadhan, karena Allah menurunkan al-Qur'an pada malam itu, sedangkan turunnya al-Qur'an adalah di bulan Ramadhan. Allah berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. (QS. al-Qadr [97]: 1)
Dan Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an se- bagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan me- ngenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). (QS. al-Baqarah [2]: 185)
Utamanya adalah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits Aisyah bahwasanya Rasulullah bersabda;
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari No. 2020, Muslim No. 1169).
Utamanya lagi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah malam Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari No. 2017, Muslim No. 1169).
Yang paling ditekankan lagi adalah malam dua puluh tujuh, berdasarkan hadits Ubay bin Ka'ab, dia berkata:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُهَا هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
"Sungguh saya tahu malam apakah Lailatul Qadr itu yaitu malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami menghidupkannya, yaitu malam dua puluh tujuh." (HR. Muslim No. 762).
Akan tetapi, tidak boleh menentukan Iailatul Qadr dengan satu malam tertentu untuk setiap tahun karena Lailatul Qadr itu berganti-ganti setiap tahunnya sesuai dengan kehendak Allah, dan sesuai dengan konteks haditsnya.
Abu Qilabah berkata: "Lailatul Qadr itu berganti-ganti pada sepuluh terakhir malam-malam ganjil." (HR. Abdurrazzaq 4/252, Ibnu Abi Syaibah 3/76).
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Saya menguatkan bahwa Lailatul Qadr itu pada sepuluh hari terakhir dan berganti-ganti. Para ulama mengatakan: 'Hikmah tersembunyinya kepastian waktu Lailatul Qadr itu agar manusia bersungguh-sungguh untuk mencarinya. Seandainya kepastian malamnya diberitahukan, maka manusia hanya akan bersungguh-sungguh di malam itu saja (sedangkan malam lainnya tidak). (Fathul Bari 4/266).

D. Tanda-Tanda Lailatul Qadr
Rasulullah telah mengabarkan tanda-tanda malam lailatul qadr agar seorang muslim mengetahuinya. Di antaranya dijelaskan dalam hadits Ubay bin Ka'ab
وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
"Pagi harinya malam Lailatul Qadr, matahari terbit putih, tidak menyilaukan." (HR. Muslim: 762).
Dan dijelaskan dalam hadits Ibnu Abbas tanda lainnya sebagai berikut:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَمْحَةٌ طَلْقَةً لَا حَارَّةً وَلَا بَارِدَةٌ تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ
"Iailatul Qadr adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Keesokan harinya cahaya mataharinya melemah kemerah-merahan." (Hasan. HR. ath-Thayalisi No. 349).
Maka hendaknya seorang muslim dan muslimah bersemangat dan berlomba-lomba menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan memperbanyak amal ibadah dan ketaatan seperti shalat, membaca al-Qur'an, sedekah, dan sebagainya. Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan harapan (untuk meraih) pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 2014).
Perbanyaklah membaca do'a pada malam yang mulia ini dengan do'a yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah tatkala dia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ: تَقُولِينَ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Wahai Rasulullah, bila aku mendapati Iailatul Qadr, apakah yang saya ucapkan?" Nabi bersabda: "Ucapkanlah: 'Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku” (HR. Tirmidzi No. 3513).




Post a Comment for "Malam Lailatul Qadar"