Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menghiasi diri dengan Akhlaq Ilmu (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #12)

Menghiasi diri dengan Akhlaq Ilmu

Program Belajar Syariah Ke 1
Adab Menuntut Ilmu Syar’i #12
Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya 07
(Menghiasi diri dengan Akhlaq Ilmu)
Ustadz Ridwan Febrianto, Lc


السلام عليكم ورحمه الله وبركاته بسم الله وصلاة والسلام على رسول لله أما بعد
Ikhwani fillah Ayyuhat Tholibil Ilmi Aazzaniyallahu waiyyakum Saudara saudaraku sekalian para Penuntut Ilmu yang Semoga kita semuanya dimuliakan oleh Allah subhanallah WA Ta'ala. 

Kita kembali melanjutkan pembahasan tentang adab Ilmu. 
Adap yang selanjutnya adalah : 
أتَّحالي براونق العلم
Menghiasi diri kita dengan Ilmu itu sendiri. 

Dengan keindahan Ilmu, seorang penuntut Ilmu yang sudah mendalami lautan Ilmu maka seharusnya dijadikan Ilmu itu sebagai akhlaknya sebagai adapnya. 

Ketika ibunda kita Aisyah radhiallahu anha ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam, maka beliau radhiallahu anha menjawab : 
كان خلقه القرآن
Adap, akhlak Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam adalah alquran. 
Artinya ilmu yang beliau miliki alquran yang beliau hafal dan fahami itu beliau jadikan sebagai akhlak dan perilaku beliau sehari-hari. 

Dan seperti itu Seseorang berilmu jangan sampe akhlaknya sama dengan orang-orang awam lainnya, para penuntut Ilmu wajib baginya untuk memiliki wibawa, para penuntut Ilmu harus memiliki sifat Tawadhu' (sifat rendah diri) kepada manusia kepada orang lain. 

Dan seorang penuntut Ilmu dia harus menjaga perkataannya, tidak berbicara jika dia tau bicaranya itu ada manfaatnya. 

Kemudian selanjutnya 
Seorang penuntut Ilmu jangan terbiasa jangan sering-sering ketawa, jangan sering-sering bercanda. Mengapa?... 
Apakah bercanda itu terlarang?... 
Jawabannya tidak! 
Boleh seseorang bercanda semau dia boleh! 
Akan tetapi Secukupnya saja bercanda dengan temannya secukupnya saja, kalo bukan waktunya bercanda jangan bercanda! 

Mengapa demikian? 
Karena banyak bercanda, terlebih lagi yang didalamnya terdapat kebohongan, bercanda yang didalam terdapat penghinaan terhadap orang lain, ini bisa merusak hubungan kita dengan orang lain. 

Orang yang terlalu banyak bercanda, orang yang terlalu sering bercanda biasanya dia sering tertawa dan orang yang sering tertawa itu bisa mematikan hati. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 
إيَّاك وكثرةَ الضَّحك؛ فإنَّه يميت القلبَ، ويذهب بنورِ الوجه
"Waspadailah banyak tertawa, karena banyak tertawa itu bisa mematikan hati, dan menghilangkan cahaya diwajah." 

Maka jangan kita terlalu banyak melebihi porsi yang baik untuk bercanda, kalo kita ingin bercanda silahkan! 
Secukupnya dan sesuai koredor Ilmu syar'i. 

Jangan sampai seorang penuntut Ilmu akhlaknya sama dengan orang awam, kerika dia tertawa terbahak bahak, suaranya kencang, sama seperti orang awam, ketika kita bercanda, bercanda dengan menghina orang sama dengan orang awam, dan ini yang miris kalo kita lihat dalam kehidupan kita. 

Orang kalo bercanda bisa menghabiskan waktunya berjam-jam bahkan ada konteksnya bercanda itu na'udzubillahi! 

Padahal bercanda hanya hiasan sedikit aja seperlu nya saja, jangan kita jadikan kebutuhan bercanda ini sebagai kebutuhan utama kita hidup. 
Allah Ta'ala berfirman :
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
"(Apakah mereka orang-orang yang berdiri, sholat tahajjud di tengah keheningan malam, dia sujud, dia berdiri dan dia waspada terhadap hari akhirnya 
dan dia mengharapkan rahmat dari Rabb nya. 
Katakanlah: "Apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu? 
Sesungguhnya yang faham akan hal ini adalah orang yang berakal saja 
Dan adalah ayat yang jelas, menjelaskan bahwasanya orang berilmu gak boleh sama perilakunya dengan orang awam, 
Orang berilmu dia harus lebih takut kepada Robb nya, dia ketika orang lain tidur bangun untuk sholat malam, ketika orang lain hanya mengharapkan dunia yang dia mengharapkan Ridho Allah subhanallah wa Ta'ala. 

Dan inilah seharusnya seorang Mu'min itu. 
بارك الله فيكم ثم السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

Soal Evauasi: Apakah bercanda itu terlarang? dan mengapa kita dilarang berlebih lebihan dalam tertawa?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Menghiasi diri dengan Akhlaq Ilmu (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #12)"