Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Turunnya Wahyu kedua, Nabi diangkat Menjadi Rasul (Siroh Nabawiyyah #26)


Program Belajar Syariah Ke 1
Siroh Nabawiyyah #26
Turunnya Wahyu kedua, Nabi diangkat Menjadi Rasul
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I


بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و اصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد
Pada pertemuan yang lalu sudah kita jelaskan bahwasannya wahyu yang kedua yang turun setelah terputusnya wahyu dalam beberapa hari yaitu surat al-Mudassir ayat 1-5
يٰۤاَيُّهَا الۡمُدَّثِّرُ - ١
قُمْ فَاَنْذِرْۖ - ٢
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ - ٣
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ - ٤
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ - ٥
"Hai orang-orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan. Dan Rabbmu agungkanlah. Pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa(yaitu penyembah berhala) tinggalkanlah."

Wahyu ini turun merupakan awal diangkatnya Beliau shalallahu alaihi wa salam menjadi Rasul dan ini terjadi setelah pengangkatan beliau sebagai Nabi sejak berhentinya wahyu. Di dalam ayat-ayat tersebut terdapat dua jenis beban tugas kepada Nabi kita shallallahu alaihi wasallam.

Yang pertama yaitu tugas beliau shaallahu alaihi wasallam untuk menyampaikan dakwah dan memberi peringatan. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah subhanahu wa ta'ala.
قُمْ فَاَنْذِرْۖ
Yaitu bangunlah dan berilah peringatan. Makna ayat tersebut adalah peringatkanlah manusia dari siksa Allah subhanahu wa ta'ala jika mereka tidak mau meninggalkan dosa dan kesesatan yang mereka perbuat, dari keperibadatan kepada selain Allah, berbuatan syirik kepada-Nya baik dalam zat, sifat, hak maupun perbuatan-perbuatan Allah.

Kemudian yang kedua, diantara tugas yang dibebankan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam dalam surat ini yaitu tugas beliau shalallahu alaihi wasallam untuk mempraktekkan perintah-perintah Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi seta mewajibkan dirinya untuk melaksanakannya. Dengan ini beliau shalallahu alaihi wasallam bisa tetap menjaga keridhoan Allah dan menjadi panutan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah. Itu semua terdapat pada sisa ayat-ayat berikutnya. Seperti firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ
Dan Rabbmu agungkanlah.
Maknanya adalah khusus kanlah Allah dalam pengagungan dalam ta'dzhim. Tidak boleh engkau menyekutukan atau menyamakan Allah subhanahu wa ta'ala dengan sesuatu pun selain dia. Dan juga firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ
Dan pakaianmu bersihkanlah.
Secara dzahir maksud ayat tersebut adalah membersihkan pakaian dan badan dimana tidaklah pantas bagi orang yang ingin mengagungkan Allah dan berdiri di hadapannya dalam keadaan najis yang melekat pada dirinya dan dalam keadaan kotor.

Sedangkan makna dari firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ
Dan perbuatan dosa tinggalkan lah. Maknanya adalah menjauhkan dari sebab-sebab murka Allah subhanahu wa ta'ala dan siksa-Nya yaitu dengan cara taat kepadanya dan menjauhkan diri dari maksiat kepada-Nya

Dan maksud dari firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ
Dan janganlah kamu memberi dengan tujuan mendapatkan balasan yang lebih banyak.
Maknanya janganlah kamu berbuat baik dengan harapan mendapatkan yang lebih banyak dalam urusan dunia.

Adapun ayat yang terakhir mengisyaratkan kepadapa sesuatu yang nanti akan beliau shalallahu alaihi wassalam alami berupa gangguan dari kaum beliau ketika beliau mulai tampil berbeda Karna agama dan dakwah untuk mengajak mereka beribadah kepada Allah saja. Karna itu Allah subhanahu wa ta'ala Berfirman :
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ
Dan untuk memenuhi perintah Rabbmu bersabarlah. Kita cukupkan sampai di sini
و صلى الله على نبينا محمد و اخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين

Soal Evaluasi: Sebutkan 2 tugas yang dibebankan kepada Rasulullah pada wahyu kedua!

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Turunnya Wahyu kedua, Nabi diangkat Menjadi Rasul (Siroh Nabawiyyah #26)"