Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terputusnya Wahyu dan Turunnya Kembali (Siroh Nabawiyyah #25)


Program Belajar Syariah Ke 1
Siroh Nabawiyyah #25
Terputusnya Wahyu dan Turunnya Kembali
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I


بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و اصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد
Ikhwati fillah a'azzaniyallahu wa iyyaakum kita lanjutkan kembali pembahasan as-Shiroh an-Nabawiyah. Pembahasan kali ini berkaitan dengan terputusnya Wahyu dan turunnya kembali.

Setelah Wahyu pertma turun di Gua Hiro kemudian terputus dan berhenti dan ini berjalan selama berhari-hari. Keadaan ini benar-benar menjadikan Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam kedukaan dan kesedihan yang mendalam. Namun dampak positifnya dari berhentinya Wahyu ini menjadikan rasa takut beliau shalallahu alaihi wasallam reda dan stabil kondisinya, serta semakin siap untuk menghadapi peristiwa yang sama jika kembali terulang. Dan juga Nabi shallallahu alaihi wasallam mengetahui jati dirinya bahwasanya beliau telah diangkat menjadi Nabi.

Muncul pula rasa rindu pada diri beliau shalallahu alaihi wasallam dan mulai menunggu-nunggu datangnya Wahyu yang kedua kalinya. Setelah selalu dari Waraqah ibn Naufal, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kembali lagi ke gua Hiro meneruskan pengasingan beliau dan menyempurnakan sisa waktu bulan Ramadhan.

Ketika habis bulan Ramadhan dan selesai pengasingannya, sebagaimana biasa beliau pun turun dari gua Hiro pada suatu subuh yang lenggang di awal bulan Syawal untuk kembali ke Makkah. Beliau shalallahu alaihi wasallam bercerita "ketika aku berada atau berjalan di tengah sebuah lembah, tiba-tiba ada yang memanggilku. Maka aku menoleh ke sebelah kananku tapi aku tidak menjumpai apapun. Lalu aku menoleh ke kiri ku akupun tidak menjumpai apa-apa. Kemudian kedepan juga tidak ada apa-apa. Lalu menoleh ke belakang juga tidak ada apa-apa.

Maka aku mulai mengadahkan kepalaku ke atas maka aku baru menjumpai sesuatu, dialah Malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hiro. Dia duduk di atas kursi diantara langit dan bumi. Aku pun jatuh berlutut karna terkejut hingga aku terjelambab ke tanah. Setelah itu pulanglah aku ke Khadijah dengan rasa takut dan aku katakan 'selimutilah aku, selimutilah aku, selimutilah aku dan tungkanlah kapadaku air dingin' lalu Khadijah radhiyallahu anha menyelimutiku dan menuangkan air yang dingin kepadaku. Setelah itu turunlah Wahyu yang kedua yaitu Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ - ١
قُمْ فَاَنْذِرْۖ - ٢
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ - ٣
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ - ٤
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ - ٥
"Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Rabbmu agungkanlah, pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah" (QS Al-Mudassir ayat 1-5)

Dan turunnya wahyu yang kedua ini adalah sebelum diwajibkannya salat kemudian setelah itu turunlah Wahyu secara beruntun sesuai keadaan dan kejadian.

Kita cukupkan sampai di sini

و صلى الله على نبينا محمد و اخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين

Soal Evauasi: Dimana dan kapan turunnya wahyu ke dua?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Terputusnya Wahyu dan Turunnya Kembali (Siroh Nabawiyyah #25)"