Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keutamaan Berwhudu 02 (Fiqih Ibadah #24)

Keutamaan Berwhudu 02

Program Belajar Syariah ke 1
Fiqih Ibadah #24
Keutamaan Berwhudu 02
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I


بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و اصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد
Ikhwati Fillah a'azzaniyallahu waiyaakum

Masih dalam pembahasan keutamaan berwudhu, keutamaan berikutnya

4. Bahwasannya berwudhu adalah jalan menuju surga, yang bisa mengantarkan seseorang ke surga Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wa salam berkata kepada Bilal ketika shalat subuh. Beliau mengatakan :
يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُورًا فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ
" Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga. Bilal berkata ' tidak ada amal yang utama yang sudah aku amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci/berwudhu pada suatu kesempatan, malam ataupun siang, malainkan aku selalu shalat dengan wudhu tersebut di samping shalat wajib" (HR Bukhari)
Begitu juga sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir al-Juhani bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wassalam pernah bersabda :
مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ يُقْبِلُ بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
" Tidaklah salah seorang dari kalian yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian shalat Sunnah dua rakaat dengan menghadapkan hati dan mukanya yaitu khusu' dan ikhlas, melainkan ia berhak mendapatkan surga" (HR Abu Dawud)

5. Wudhu sebagai tanda pembeda antara umat Islam dengan umat-umat yang lain ketika berada di haudh / berada di telaga Nabi shalallahu alaihi wassalam. Ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wassalam ketika mendatangi kuburan
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فَقَالُوا كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا
Nabi shalallahu alaihi wassalam pernah menziarahi kuburan lalu berdoa " Semoga keselamatan tetap dilimpahkan kepadamu wahai kaum mukminin dan kami insyaallah akan menyusulmu. Aku senang apabila aku bertemu saudara-saudaraku. Maka para sahabat bertanya 'bukankah kami saudara-saudaramu wahai Rasulullah?' beliau menjawab ' engkau adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku, saudara-saudara kita adalah orang-orang yang datang setelahku. Mereka bertanya 'Bagaimana engkau tau, bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang?' beliau bersabda 'tahukah engkau seandainya seorang memiliki kuda yang muka, kaki, dan tangannya bersinar, kuda itu berada diantara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenal kudanya?' mereka menjawab/para sahabat menjawab 'tentu wahai Rasulullah' Beliau bersabda 'Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki, dan tangan yang bersinar Karna bekas berwudhu. Aku menyambut mereka di telaga. Ketahuilah ada beberapa orang yang dihalang-halangi mendatangi telagaku sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka 'kemarilah' lalu dikatakan 'sesungguhnya mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu' maka aku mengatakan 'menjauhlah menjauhlah' " (HR Muslim)

6. Bahwasannya dengan berwudhu seseorang akan mendapatkan cahaya di akhirat kelak. Ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, beliau berkata
Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda
تَبْلُغُ الْحِلْيَةُ مِنْ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوَضُوءُ
"Hiasan wudhu seorang mukmin akan sampai ke tempat badan ya g terkena aliran air wudhunya" (HR Muslim)

Semoga bermanfaat
و صلى الله على نبينا محمد و اخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين

Soal Evauasi: Sebutkan 6 keutamaan berwhudu!

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Keutamaan Berwhudu 02 (Fiqih Ibadah #24)"