Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana mengajarkan dan menanamkan Aqidah yang benar kepada anak?

Bagaimana mengajarkan dan menanamkan Aqidah yang benar kepada anak? 

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ، أما بعد
Menanamkan aqidah yang benar sejak awal pada anak usia dini lebih mudah dari memperbaiki aqidah mereka yang sudah rusak saat dewasa. 

Kita saksikan fenomena-fenomena akhir-akhir ini, banyak sekali channel film kartun yang merusak akidah anak, nontonan yang penuh dengan kesyirikan, kemaksiatan dan kerusakan lainnya, diantaranya; mengajarkan minta-minta pertolongan dan berdoa kepada selain Allah dari jin, syaithan dan lainnya. 

Sangat jarang channel-channel islamy yang mengajarkan anak-anak tentang Islam!, bahkan kebanyakan yang ada, channel-channel dewasa, atau penuh dengan maksiat dan kesyirikan. 

Maka prioritas yang paling utama orang tua adalah mengajarkan dan menanamkan aqidah yang benar kepada mereka, sebelum yang lainnya, Ibnu Umar pernah -radhiallahu anhu- berkata; 
كنا نتعلم الإيمان قبل القرآن
"Dulu kami belajar tentang iman sebelum Al Qur'an".

Begitu juga Jundub Al bajaly pernah berkata;
كنا ونحن فتيان حزاورة (هو الذي قارب البلوغ) مع رسول الله، تعلمنا الإيمان ولم نتعلم القرآن ثم تعلمنا القرآن فازددنا به إيمانا
"Dulu kita, ketika masih mudah beliau, Rasulullah mengajarkan kita tentang iman (aqidah), dan kita belum diajarkan Al Qur'an, kemudian setelah itu, kita diajarkan tentang Al Qur'an, maka dengan itu makin bertambah iman kita".




Adapun cara mengajarkan dan menanamkan aqidah yang benar kepada anak-anak banyak sekali, diantara; 

1. Mengajarkan mereka aqidah yang benar dengan metode tanya jawab, dan ini yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

2. Isi yang diajarkan tidak banyak, yang memungkinkan anak tersebut menjawabnya satu, dua atau tiga kata saja, seperti; 
-Siapa yang menciptakan langit dan bumi? Allah
-Siapa yang menciptakan kita? Allah
-Kepada siapa kita meminta pertolongan? Kepada Allah
-Apa agama kita? Islam
-Siapa Nabi kita? Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

3. Pembahasan-pembahasan aqidah yang disampaikan, adalah pembahasan pokok, yang seorang anak harus mengetahuinya, tentang hak-hak Allah, nama-nama dan sifatnya, agama islam dan tentang NabiNya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar tertanam pada diri anak kecintaan kepadaNya. 

4. Menjelaskan tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, akhlak dan sifat-sifat nya, agar tumbuh kecintaan dan keteladanan kepadanya. 

5. Menjelaskan makna atau tafsir ayat-ayat yang menjelaskan aqidah seorang muslim, seprti surat Al Fatihah, Al ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas, sesuai kemampuan nalar mereka. 

6. Menjelaskan kepada anak-anak Hadist Hadist tentang Aqidah, tentu sesuai tingkat pemahaman dan nalar mereka. 

7. Mengaitkan kejadian-kejadian di kehidupan sehari-hari dengan aqidah, seperti; jika tertimpa sakit, diajarkan meminta kesembuhan kepada Allah, berdoa kepadanNya, Allah yang maha menyembuhkan, dan sakit yang diberikan sebagai bentuk kecintaan Allah kepada hambanya. 

8. Mengajak untuk merenung dan berfikir, siapa yang menciptakan dirinya, menciptakan langit, bumi dan lainnya, yang menyembuhkan, tempat bedoa dan meminta pertolongan. 

9. Mengajarkan kepada mereka, agar cinta para sahabat, karena merekalah yang berjuang dan berdakwah bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan menceritakan kisah perjuangan mereka. 

Dan banyak sekali cara-cara inovatif dalam mengajarkan dan menanamkan aqidah yang benar kepada anak-anak diusia belia. 
Wallahu Ta’ala ‘Alam Bissawab

Disusun Oleh: Sirajul Yani

Post a Comment for "Bagaimana mengajarkan dan menanamkan Aqidah yang benar kepada anak? "