Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berdagangnya Nabi Ke Syam dan Pernikahan Beliau Dengan Khodijah (Siroh Nabawiyyah #16)

Berdagangnya Nabi Ke Syam dan Pernikahan Beliau Dengan Khodijah

Program Belajar Syariah Ke 1
Siroh Nabawiyyah #16
Berdagangnya Nabi Ke Syam dan Pernikahan Beliau Dengan Khodijah
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول لله وعلى آله وأصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وبعد
Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan siroh nabawiyyah

Umur beliau yang ke 25thn Nabi shallallahu Alaihi Wasallam keluar ke Syam untuk berdagang dengan harta khodijah mendagangkan harta khodijah radhiyallahu anha yaitu dengan sistem bagi hasil Mudhorobah

Yang mana khodijah adalah seorang wanita yang pembisnis yang memiliki kemuliaan dan harta menjadi kebiasaan khodijah beliau menyewa orang-orang untuk berkongsi berbisnis dengannya untuk menjualkan barang barangnya dan setelah khodijah mendapatkan kabar tentang nabi kita Muhammad shallallahu Alaihi Wasallam bahwasanya beliau seseorang yang jujur amanah dan memiliki akhlak yang mulia iapun mengirim utusan menawarkan kepada beliau kepada Nabi kita Muhammad shallallahu Alaihi Wasallam agar berdagang dengannya agar mendagangkan barangnya ke Syam khodijah pun memberikan imbalan yang jauh lebih banyak dari imbalan yang pernah diberikan kepada orang lain. 

Diriwayatkan yang lain bahwasanya Abu Thalib sendiri yang menyuruh Nabi shallallahu Alaihi Wasallam untuk mendatangi khodijah untuk berdagang dengan khodijah maka Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam akhirnya pergi bersama budak khodijah yang bernama maisaroh kemudian beliau berjual beli dan mendapatkan keuntungan yang besar maka ketika sampai dibusroh atau di Syam mereka berdua beristirahat dekat dengan tempat ibadah seorang pendeta yang bernama nastur maka Pendeta ini bertanya kepada maisaroh siapa ini yang beristirahat atau duduk dibawah pohon ini maka maisaroh mengatakan ini seorang laki-laki dari Quraisy dari penduduk harom, maka rohib atau pendeta itu mengatakan
ما نزل تحتى هذه الشجرة قط إلا نبي
Tidak lah yang beristirahat atau yang duduk dibawah pohon ini kecuali Nabi

Kemudian Pendeta ini berkata kepada maisaroh apakah dimatanya ada warna merah
أفي عينيه الحمره. قال نعم لا تفارقه
Kata maisaroh iya sampai saya tidak bisa membedakannya
قال: هوا نبي وهو آخروا أنبياء
Kata Pendeta itu dia adalah Nabi dan dia Nabi yang terakhir

Maka Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam berdagang menjualkan dagangan dengan khodijah dan Nabi shallallahu Alaihi Wasallam dalam jual beli beliau dengan amanah dan jujur dan beliau tidak pernah dan tidak suka bersumpah dengan nama selain nama Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti bersumpah dengan al-Lata wal 'uzza yang disembah pada saat itu sehingga Nabi shallallahu Alaihi Wasallam dalam jual belinya mendapatkan keuntungan yang besar dan harta khodijah mendapatkan keberkahan yang belum pernah didapatkan sebelumnya. 

Kemudian setelah itu beliau ke Makkah dan menyerahkan amanat kepada Khadijah dan sepulangnya Nabi shallallahu alaihi Wasallam dari Syam / dari Busyrah, khodijah melihat amanah dan keberkahan pada hartanya yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam dan Maisarah memberi tahukan kepada beliau apa-apa yang telah beliau lihat pada diri Nabi kita shallallahu alaihi Wasallam selama menyertainya. Bagaimana sifat-sifat mulia Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi Wasallam. 

Kemudian juga menyebutkan kejadian-kejadian yang luar biasa yang ia lihat ketika bersama Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam seperti naungan awan naungan dua malaikat untuk beliau di tengah terik matahari dan sebagainya, sehingga Khadijah pun merasakan telah menemukan siapa yang dicarinya selama ini yaitu beliau mencari pasangan yang pas atau suami yang pas dan Khadijah radhiyallahu 'anha adalah wanita yang sangat mulia. Bahkan dikatakan Sayyidu Nisa'u Quraisy / penghulu wanita terbaik. Dan beliau dimakan juga dengan ath-Thahirah / wanita yang suci karna beliau selalu menjaga kehormatannya dan juga memiliki akal yang cemerlang, kedudukan, dan juga harta. 

Maka Khadijah radhiyallahu 'anha mengutus salah seorang temannya yang bernama Nafisah untuk menyampaikan tawaran Khadijah yaitu tawaran untuk menikah. Maka Nabi pun shallallahu alaihi Wasallam menerima tawaran Khadijah. Kemudian Nabi shallallahu alaihi Wasallam berbicara dengan paman-pamanya. Kemudian setelah itu paman-pamanya menemui Khadijah dan juga menemui pamannya Khadijah yaitu Amr ibn Asad untuk mengajukan lamaran. Paman Khadijah yaitu Amr ibn Asad akhirnya menikahkannya dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan dihadiri oleh Bani Hasyim dan para pemuka Quraisy. 

Kita cukupkan sampai di sini. 

و صلى الله على نبينا محمد وآخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين
Soal Evauasi: Kenapa Khodijah ingin menikah dengan Nabi shallallahu'alaihi wasallam?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Berdagangnya Nabi Ke Syam dan Pernikahan Beliau Dengan Khodijah (Siroh Nabawiyyah #16)"