Apakah Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha Satu atau Dua?

Apakah Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha Satu atau Dua?

Apakah Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha Satu atau Dua?

Pertanyaan: Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa khutbah Idul Fitri dan Idul Adha hanya satu kali. Saya mengalami kesulitan dalam menemukan apakah ada ulama terdahulu yang berpendapat demikian. Mohon disebutkan siapa yang mengatakan demikian beserta rujukan kitabnya dengan jilid dan halamannya. Bagaimana pendapat Anda dalam masalah ini dengan menjelaskan dalilnya?

Jawaban: Mayoritas ulama berpendapat bahwa khutbah Idul Fitri dan Idul Adha terdiri dari dua khutbah. Bahkan, beberapa ulama menyebut adanya ijma’ (kesepakatan) dalam hal ini, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla:
"ولا خلاف بين أحدٍ من الأمة كلها في أن الإمام يخطب يوم العيد بعد الصلاة"
("Tidak ada perbedaan pendapat di antara seluruh umat bahwa imam berkhutbah pada hari Id setelah salat.") (Al-Muhalla, 3/293).

Namun, setelah melakukan penelitian yang mendalam, saya tidak menemukan satu pun ulama terdahulu, baik dari kalangan fuqaha mazhab maupun ulama lainnya, yang secara eksplisit menyatakan bahwa khutbah Idul Fitri dan Idul Adha hanya satu kali. Hanya saja, ada indikasi yang dapat dipahami dari perkataan Imam As-Shan’ani dalam Subul As-Salam saat beliau menjelaskan hadits Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu:
"كان النبي صلى الله عليه وسلم يخرج يوم الفطر والأضحى إلى المصلى وأول شيء يبدأ به الصلاة ثم ينصرف فيقوم مقابل الناس والناس على صفوفهم فيعظهم ويأمرهم."
("Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha menuju tempat salat. Hal pertama yang beliau mulai adalah salat, kemudian beliau berpaling, berdiri di hadapan orang-orang yang berbaris dalam saf, lalu beliau memberi nasihat dan perintah kepada mereka.") (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

As-Shan’ani berkata dalam Subul As-Salam:
"وليس فيه أنه خطبتان كالجمعة وأنه يقصد بينهما، ولعله لم يثبت ذلك من فعله، وإنما صنعه الناس قياسًا على الجمعة."
("Dalam hadits ini tidak disebutkan bahwa khutbahnya ada dua seperti Jumat dan bahwa ada duduk di antara keduanya. Mungkin hal itu memang tidak diriwayatkan dari perbuatan Nabi, melainkan dibuat oleh manusia berdasarkan qiyas terhadap Jumat.") (Subul As-Salam, 2/140).

Dengan menelaah pendapat para fuqaha dan ulama, tampak bahwa mereka menetapkan dua khutbah dengan melakukan qiyas (analogi) terhadap khutbah Jumat. Mereka juga mengemukakan beberapa dalil, di antaranya adalah riwayat dari Ibnu Majah dari jalur Isma'il bin Muslim, dari Abu Az-Zubair, dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:
"خرج الرسول صلى الله عليه وسلم يوم فطر وأضحى قائماً ثم قعد قعدة ثم قام."
("Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha dalam keadaan berdiri, lalu beliau duduk sebentar, kemudian berdiri kembali.")

Namun, Isma'il bin Muslim adalah perawi yang disepakati kelemahannya oleh para ulama.

Demikian pula, Al-Bazzar dalam Musnad-nya meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah dua kali dan duduk di antara keduanya. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid berkata:
"وفي إسناده من لم أعرفه"
("Dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak saya kenal.") (Majma’ Az-Zawaid, 2/203).

Imam An-Nawawi dalam Al-Khulashah juga mengatakan:
"ولم يثبت في تكرير الخطبة شيء، ولكن المعتمد فيه القياس على الجمعة."
("Tidak ada hadits yang sahih mengenai pengulangan khutbah, tetapi yang dijadikan dasar adalah qiyas terhadap Jumat.")

Dari sini, tampak bahwa dasar utama penetapan dua khutbah dalam salat Id adalah qiyas terhadap khutbah Jumat. Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama.

Adapun Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, beliau berulang kali menyebutkan dalam berbagai kesempatan bahwa khutbah Id hanya satu kali, dan kemungkinan besar beliau memiliki dalil yang lebih jelas dalam hal ini yang sesuai dengan zahir hadits-hadits tentang khutbah Id.

Wallahu Ta’ala a’lam.

📅 17-09-1424 H

📌 Sumber: Situs Resmi Syaikh Khalid Al-Mushlih

Tim Belajar Syariah.

Posting Komentar untuk "Apakah Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha Satu atau Dua?"