Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KARAKTERISTIK SEORANG DA'I

KARAKTERISTIK SEORANG DA'I

Berdakwah adalah tugas mulia, maka seorang da'i harus berusaha memiliki sifat dan karakter mulia sesuai dengan tugas yang diembannya. Diantara sifat mulia. tersebut adalah:

1. Menjadi panutan.
Yaitu dengan berusaha menjadi orang pertama yang mengamalkan ilmu yang diajarkan kepada umat. Karena da'i adalah panutan bagi umat. Jika da'i tidak mengamalkan ilmunya, umat pun tidak akan mengamalkannya. Oleh karena itu Nabi syu'aib berkata kepada umatnya: "Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup". (QS. HUD: 88) Terlebih lagi, orang yang ucapannya tidak sesuai perbuatannya, dimurkai Allah: "(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa- apa yang tidak kamu kerjakan". (QS. Ash-Shaf: 3)

2. Berakhlak terpuji.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang terpuji." (HR. Ahmad dan Abu Dawud) "Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur." (HR. Ahmad Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad) Da'i harus mencontoh Rasulullah, memperbaiki akhlaknya sebelum memperbaiki akhlak umat.

3. Meminimalisir dosa.
Ingatlah firman Allah: "Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya". (QS. Asy-Syams: 9-10).

Jika da'i bergelimang dosa, jiwanya kotor, akan sulit untuk memahami ilmu dan mengajarkannya kepada umat. Abdullah bin Mubarak berkata: Aku melihat dosa-dosa itu mematikan hati dan membiasakannya akan mewariskan kehinaan, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa itu adalah kehidupan bagi hati. Dan meninggalkan dosa itu lebih baik bagi dirimu.

4. Jujur.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong)". (HR. Muslim) Rasulullah adalah da'i yang diakui kejujurannya oleh Allah, oleh kawan maupun lawan. Allah berfirman tentang kejujuran Rasulullah: "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa" (QS. Az-Zumar: 33)

Oleh karena itu, Allah senantiasa menolong beliau, melindungi. memulihkan, memenangkan atas musuhnya, menurunkan mu'jizat, mengabulkan doanya. Semua itu adalah bukti bahwa Allah bersaksi atas kejujuran Rasulullah. Karena jika beliau berdusta. Allah tidak akan memberikan karunia -karunia diatas. Orang-orang terdekat pun bersaksi tentang kejujuran beliau, Diantaranya adalah Ibnu Mas'ud, sering kali sebelum meriwayatkan hadits beliau berkata: Aku mendengar seorang yang jujur dan terpercaya (Nabi Muhammad) bersabda: Bahkan musuh-musuh pun mengakui kejujuran beliau. Ketika Abu Sufyan ditanya oleh Heraklius: Apakah Muhammad pernah berdusta?.. Dia menjawab: Tidak. Dan Allah berfirman: "Sungguh, Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu (Muhammad). (janganlah bersedih hati) karena sebenarnya mereka bukan mendustakan engkau, tetapi orang zalim itu mengingkari ayat- ayat Allah". (QS. Al-An'am: 33)

5. Amanah/Terpercaya
Seorang da'i harus menjadi sosok yang bisa dipercaya. Baik ucapannya maupun perbuatannya. Jika da'i tidak bisa dipercaya (berkhianat), akan merusak agama Islam. Maka, Allah memerintahkan hal itu dengan tegas: "Sungguh. Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya". (QS. An-Nisa: 58) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui". (QS. Al-Anfal: 27) Akhir-akhir ini banyak kaum muslimin yang tidak amanah. Kewajiban da'i adalah mengingatkan mereka tentang kewajiban menunaikan amanah, dan bahaya sifat khianat. Lalu memberi contoh kepada umat, dengan cara menjadi sosok yang amanah.

6. Gemar memberi nasehat.
Definisi nasehat adalah: menyampaikan dan menginginkan kebaikan untuk orang lain. Seorang da'i tidak boleh kikir naschat. Karena pada hakikatnya, agama Islam adalah agama nasehat. Rasulullah bersabda: "Agama itu nasihat". Kami pun bertanya, "Hak siapa (nasihat itu)?". Beliau menjawab, "Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya. Rasul-Nya. pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)" (HR. Muslim) Da'i harus rajin memberi nasehat. Mulai dari nasehat untuk keluarganya, kerabat-kerabatnya, tetangganya dan kaum muslimin pada umumnya.

7. Adil
Adil dalam berdakwah yaitu, menyampaikan kebenaran kepada seluruh umat. Menempatkan wala' dan baro' pada tempatnya. Termasuk sikap adil dalam berdakwah, tidak berbuat dzalim kepada pihak yang berseberangan, Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa". (QS. Al-Maidah: 8) Diantara upaya yang harus dilakukan agar menjadi da'i yang adil, adalah selalu tabayun (kroscek) setiap kali mendengar informasi. Agar tidak salah dalam bersikap. Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu" (QS. Al-Hujurat: 6)

8. Berprasangka baik. 
Da'i harus mengedepankan prasangka baik kepada siapapun. Menjauhi prasangka buruk. Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa". (QS. Al-Hujurat: 12).

Umar bin Khattab berkata: Janganlah engkau berprasangka ketika mendengar ucapan saudaramu kecuali (prasangka) baik, selama engkau masih bisa mencari sisi baik dari ucapannya itu.

9. Menjalin Ukhuwah Islamiyyah 
Persaudaraan sesama muslim adalah harta yang sangat berharga. Maka, banyak ayat dan hadit yang memerintahkan untuk menjaga keutuhannya. Menurut Imam Syafi'i, ada 3 cara yang harus dilakukan untuk menjaga ukhuwah Islamiyyah: 
A. Memaklumi kelemahan saudara muslim
B. Menutupi kekurangannya
C. Memaafkan kesalahannya

Ibnu Abbas berkata: Teman dekatku memiliki 3 hak atas diriku:
A. Menatap wajahnya ketika dia datang
B. Melapangkan tampat duduknya di majelis
C. Mendengar dengan seksama ucapannya

10.Santun
Sifat santun melengkapi sifat sabar. Seorang da'i harus memiliki kedua- duanya. Selalu santun, baik kepada orang yang suka maupun yang membencinya, Allah berfirman: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan. "Salam." (QS. Al- Furqon: 63)

11.Murah senyum.
Senyum membuat orang lain merasa nyaman. Sehingga diharapkan akan lebih mudah menerima dakwah yang disampaikan. Selain itu, senyum adalah hal mudah, namun bernilai ibadah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah ". (HR. Tirmidzi)

12.Menebar salam.
Dengan salam akan terjalin kasih sayang diantara kaum muslimin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian". (HR.Muslim) Beliau juga bersabda: "Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan sejahtera." (HR. Tirmidzi).

Syaikh DR Utsman Al-Khamis

Post a Comment for "KARAKTERISTIK SEORANG DA'I"