Jika 4 ini ada, Allah akan menjagamu!

Imam Al Hasan Al Basri Memberikan Nasehat Tentang 4 Hal yang Jika Ada Dalam Diri Seseorang, Maka Allah Jaga Dia Dari Syaiton & Dari Api Neraka

1. Dapat mengendalikan diri ketika INGIN

2. Dapat mengendalikan diri ketika TAKUT

3. Dapat mengendalikan diri ketika SYAHWAT

4. Dapat mengendalikan diri ketika MARAH

1. Sebagian orang ketika menginginkan sesuatu maka nekad melakukan hal-hal yang salah, nekad mencuri, nekad korupsi, dan hal-hal tercela lainnya. Terlebih apa yang dia inginkan bukanlah sebuah kebutuhan, cuma sekedar "ingin", sekedar kesenangan, sekedar ikuti mode, dan lainnya.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْلَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ

“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah” (HR. Bukhari)

2. Sebagian orang ada yang takut lalu melakukan hal-hal yang Allah haramkan, takut kelaparan maka dia mencuri makanan, takut keluar dari pekerjaan karena khawatir tidak ada pendapatan lagi, padahal pekerjaannya itu haram. Ada juga sebagian orang membersamai teman-teman yang buruk, suka mabuk-mabukan, gunjing, ghibah, hanya karena takut tidak punya teman.

Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

قال الله عز وجل : و عزتي لا أجمع لعبدي أمنين و لا خوفين , إن هو أمنني في الدنيا أخفته يوم أجمع فيه عبادي , و إن هو خافني في الدنيا أمنته يوم أجمع فيه عبادي

“Allah Ta’ala berfirman: “Demi kemuliaanKu, Aku tidak akan mengumpulkan untuk hambaKu dua rasa aman dan dua rasa takut. Siapa yang 7merasa aman terhadap diriKu di dunia ini, maka Aku akan jadikan ketakutan nanti pada hari kiamat. Dan jika ia merasa takut kepada Ku di dunia ini, maka Aku akan berikan keamanan untuknya pada hari Aku kumpulkan hamba-hambaKu pada hari kiamat.”” (HR. Abu Nu’aim)

3. Syahwat itu Nafsu yang condong kepada yang buruk, ketika syahwat ini tidak terkendali hal ini dapat membuat orang terjerumus kepada zina, mengambil hak orang lain, kemunafikan dan yang lainnya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”(HR. Muslim)

4. Marah itu adalah hal yang manusiawi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah” (HR. Muslim). Namun jika marah ini tidak terkendali maka ini hanya akan mendatangkan bencana, orang yang tidak salahpun bisa kita marahi, orang-orang bisa kita cela habis-habisan, bahkan karena marah yang tidak terkendalipun nyawa seseorang bisa melayang

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), akan tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. (HR. Bukhori)

Semoga Allah Azza wa jalla beri kita kemampuan untuk dapat mengendalikan diri dari rasa ingin (yang mengalahkan perasaan), takut (yang memenuhi hati dan pikiran), syahwat (yang menggebu-gebu) dan marah (yang menghilangkan akal sehat) aamiin

Dr. Aris Munandar