Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makna I'tikaf, Hukum Dan Tujuannya

Makna I'tikaf, Hukum Dan Tujuannya


I'tikaf menurut bahasa artinya menetapi sesuatu atau tetap pada sesuatu dan fokus padanya.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
... مَا هَـٰذِهِ ٱلتَّمَاثِیلُ ٱلَّتِیۤ أَنتُمۡ لَهَا عَـٰكِفُونَ
Berkata Ibrahim kepada ayahnya dan kaumnya, patung patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya? (artinya fokus menyembahnya). [Surat Al-Anbiya' 52].

Adapun menurut syara' I'tikaf adalah
لزوم المسجد بطاعة الله تعالى فيه
Menetap di masjid dalam rangka melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala padanya.

Dan tujuan dari i'tikaf adalah
1. Tetapnya hati dalam ketaatan-ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Fokusnya hati dan konsentrasinya hati dalam beribadah kepada Allah.
3. Bisa berkhalwat menyendiri bersama Allah Subhanahu wa Ta'ala.
4. Memutuskan segala kesibukan dengan makhluk dan hati fokus hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, fokus berdzikir menghadap Allah, mendekatkan diri kepada Allah dan selalu dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Dan beri'tikaf hukumnya Sunnah bagi laki-laki dan perempuan dan ini sebagimana kesepakatan Ulama mazhab yang 4, Alhanafiyyah, Almalikyyah, As-Syafi'iyah, Alhanabilah dan dinukil ijma' dalam hal ini.
Dalilnya Hadis dari Abi Sa'id al-khudri radhiyallahu anhu, beliau berkata
إن رسول الله صلى الله عليه وسلم إعتكف العشر الأول من رمضان
Rasulullah shallallahu Alaihi Wasalam melakukan i'tikaf pada 10 awal bulan Ramadhan
ثم اعتكف العشر الأوسط في قبة تركية على سديها حصير
Kemudian dilanjutkannya pada 10 pertengahan dalam sebuah kubah kecil yang terbuat dari permadani dan pintunya ditutup dengan tikar
ثم أطلع رأسه فكلم الناس فدنو منه
Lalu beliau kemudian di ulurkan kepalanya seraya berujar memanggil orang banyak, maka mendekatlah mereka pada beliau
فقال : إني إعتكفت العشر الأول ألتمس هذه الليلة ثم إعتكفت العشر الأوسط
Nabi bersabda : aku telah i'tikaf sejak 10 awal bulan untuk mendapatkan malam lailatul qodr, kemudian 10 yang di pertengahan
ثم أتيت فقيل لي إنها في العشر الأواخر فمن أحب منكم أن يعتكف فليعتكف، فاعتكف الناس معه
Kemudian dikatakan kepadaku bahwa lailatul qodr terdapat pada 10 akhir ramadhan, karena itu siapa yang mau i'tikaf, maka silahkan, maka para sahabat pun i'tikaf ikut i'tikaf bersama sama dengan beliau (HR Muslim).

Dalam hadis diatas dijelaskan bahwasanya i'tikaf adalah Sunnah yang menunjukkan hal tersebut ucapan Nabi dianjurkan para sahabat untuk beri'tikaf siapa yang suka atau yang mau I'tikaf maka silahkan beri'tikaf.

Dan juga dalam hadis yang lain dari 'Aisyah Radhiyallahu anha beliau berkata :
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ثم اعتكف أزوجه من بعده
Nabi shallallahu Alaihi wasallam beri'tikaf pada 10 hari yang akhir dari bulan Ramadhan hingga wafatnya beliau kemudian istri istri beliau i'tikaf setelah kepergian beliau (HR Bukhari)

Dan bisa jadi, wanita dilarang untuk beri'tikaf jika tidak ada tempat yang bisa menutupi diri mereka/akan menyebabkan fitnah.

Ini sebagaimana dijelaskan oleh As Sarkhasyi dalam kitabnya Al Mabsuth, Kata beliau :
قد تمنع المرأة من الاعتكاف في المسجد إذا لم يكن فيه مكان تستتر فيه أو خيفت الفتنة عليها من الفسقة
"Kadang perempuan tidak diperbolehkan untuk beri'tikaf jika tidak ada tempat yang tersedia, yang mereka bisa tertutupi dengannya, atau ditakutkan timbul fitnah atas mereka dari orang-orang yang fasik.
وصلى الله على نبينا محمد وآخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين.


Sirajul Yani

Post a Comment for "Makna I'tikaf, Hukum Dan Tujuannya"