Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peristiwa-Peristiwa yang mengawali masa kenabian (Siroh Nabawiyyah #22)

Peristiwa-Peristiwa yang mengawali masa kenabian

Program Belajar Syariah Ke 1
Siroh Nabawiyyah #22
Peristiwa-Peristiwa yang mengawali masa kenabian
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I


بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله وعلى اله واصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وبعد، إخوتي في الله عزني الله وإياكم
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas masa kenabian Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dakwahnya. 

Kita mengawali dengan peristiwa peristiwa yang mengawali datangnya kenabian Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya akan sifat dan kepribadian Nabi shallallahu alaihi wasallam begitu juga kebencian beliau terhadap kejelekan perbuatan kaumnya maka semakin lebar lah curang pemikiran dan Amaliah antara Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan kaumnya

Beliau shallallahu alaihi wasallam mulai mengkhawatirkan tindakan tindakan tercela dan perbuatan dosa mereka yang beliau telah saksikan, maka terbentuklah keinginan pada diri beliau shallallahu alaihi wasallam untuk menjauh dari kaumnya serta mengasingkan diri sambil memikirkan jalan untuk menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dan kerusakan

Yang mana perlu dipahami bahwasanya keadaan kaumnya pada saat itu bahwasanya mereka menyembah berhala dalam pernikahan tidak ada batas menikah dengan beberapa wanita melecehkan dan menghina wanita kemudian membunuh anak-anak karena ditakutkan miskin dan mengubur anak-anak perempuan dan bagi mereka perempuan itu seperti barang dagangan atau barang yang diwariskan dan juga mereka bertabarruj seperti tabarrujnya jahiliyah yaitu bersoleknya orang-orang jahiliyah dan mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan dan juga sebaliknya dan mengerjakan segala macam kekejian dan kemaksiatan dan memakan bangkai, memutus silaturahmi minum khamar dan berjudi dan lain sebagainya dari apa yang Allah haramkan

Maka seiring dengan bertambahnya umur beliau shallallahu alaihi wasallam semakin gelisah dan semakin kuat keinginan beliau shallallahu alaihi wasallam untuk berkhalwat dan mengasingkan diri, ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah radhiyallahu anha bahwasanya Beliau pernah berkata; 
أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ وَهُوَ التَّعَبُّدُ اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا حَتَّى جَاءَهُ الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ
Kata Aisyah radhiallahu anha "permulaan Wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah dengan mimpi yang benar dalam tidurnya dan tidak lah beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh kemudian beliau dianugerahi kecintaan untuk menyendiri, lalu Beliau memilih gua Hira dan "bertahannus" yaitu beribadah didalamnya, beribadah di malam hari dalam beberapa waktu lamanya sebelum kemudian kembali kepada keluarganya guna mempersiapkan bekal untuk beribadah kembali kemudian beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal sampai akhirnya datang al-haq saat beliau di gua Hira..." 

Dalam hadits ini, Aisyah mengabarkan bahwasanya peristiwa-peristiwa yang mengawali datangnya kenabian beliau bermimpi dan benar mimpinya dan mimpinya beliau datang seperti cahaya subuh kemudian di antara tandanya juga yang mengawali datangnya kenabian yaitu beliau menyukai khalwat atau menyendiri di gua Hira dan beribadah didalamnya berdasarkan agama Nabi Ibrahim alaihissalam, hal ini beliau lakukan setiap tahunnya dalam satu bulan penuh yakni pada bulan romadhon apabila mengasingkan diri telah genap satu bulan beliau shallallahu alaihi wasallam kembali ke Mekah pada pagi harinya kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam bertawaf di Ka'bah lalu pulang ke rumah beliau shallallahu alaihi wasallam

Hal ini beliau lakukan terus-menerus selama 3 tahun, genap 40 tahun usia Beliau dan ini merupakan usia yang matang dimana kebanyakan Rasul diutus pada usia ini, tanda-tanda kenabian pada beliau mulai muncul dengan jelas sebagaimana yang telah kita jelaskan di atas dan juga diantara tanda-tanda kenabian Ian adalah beliau mendengar salamnya bebatuan dan pepohonan sebagaimana hadits dari Jabir bin samurah radhiyallahu Anhu Beliau berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: 
إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ الْآنَ
"Akulah yang paling mengenal batu di Mekah batu-batu itu memberi salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi rasul kini aku ingat peristiwa itu" hadits riwayat Muslim dan juga sebagaimana hadits dari Ali Bin Abi Thalib radhiallahu Anhu Beliau berkata: 
كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَكَّةَ فَخَرَجْنَا فِي بَعْضِ نَوَاحِيهَا فَمَا اسْتَقْبَلَهُ جَبَلٌ وَلَا شَجَرٌ إِلَّا وَهُوَ يَقُولُ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
"Rasulullah Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu Anhu berkata ketika kami bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam di kota Mekah lalu kami keluar ke suatu perasaannya dan tidak ada satupun pegunungan dan pepohonan yang kami lewati kecuali ia mengucapkan assalamualaika Ya Rasulullah (keselamatan bagimu wahai Rasulullah) hadits riwayat Tirmidzi

Semoga bermanfaat

Washallallahu ala nabiyyinaa Muhammad.

Soal Evauasi: Sebutkan 3 tanda yang mengawali masa kenabian!

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Peristiwa-Peristiwa yang mengawali masa kenabian (Siroh Nabawiyyah #22)"