Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wasail/sarana agar selamat dari penyimpangan akidah 03 (Aqidah #25)


Program Belajar Syariah ke 1
Aqidah #25
Wasail/sarana agar selamat dari penyimpangan akidah 03
Ustadz Aziz Shodiq


بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلم تسليما كثيرا اما بعد
Saudara saudariku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala di antara cara agar kita terhindar dari penyimpangan Aqidah atau penyelewengan keyakinan yaitu tidak mengikuti Hawa nafsu, tidak mengikuti sangkaan atau perasaan² yang tidak dibangun diatas dalil juga tidak melakukan taklid yaitu taklid buta seseorang dengan tanpa peduli apakah itu bener atau salah sehingga yang bener adalah bersandar kepada dalil baik dari alquran mau pun Sunnah Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam

Tadi sebagaimana yang Allah sebutkan dalam alquran Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

(ثُمَّ جَعَلۡنَـٰكَ عَلَىٰ شَرِیعَةࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِ فَٱتَّبِعۡهَا وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَاۤءَ ٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَ)
[Surat Al-Jatsiyah 18] Kemudian kami jadikan kepada mu wahai Muhammad diatas syari'at maka ikutilah syari'at tersebut yang kami perintahkan dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak paham, tidak mengetahui mana yang benar, mana yang salah.

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Dawud Allah berfirman :

(یَـٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلۡنَـٰكَ خَلِیفَةࣰ فِی ٱلۡأَرۡضِ فَٱحۡكُم بَیۡنَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَیُضِلَّكَ عَن سَبِیلِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱلَّذِینَ یَضِلُّونَ عَن سَبِیلِ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابࣱ شَدِیدُۢ بِمَا نَسُوا۟ یَوۡمَ ٱلۡحِسَابِ)
[Surat Shad 26] Wahai Dawud sesungguhnya kami telah menjadikan mu khalifah pemimpin dimuka bumi, raja maka utuslah perkara diantara manusia dengan kebenaran, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu sehingga bisa menyesatkan mu dari jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sungguh nya orang yang tersesat dari jalan Allah maka mereka akan mendapatkan azab yang begitu keras dikarenakan apa yang lupakan dari hari akhir berupa Yaumul hisab.

Allah juga mengatakan
(وَمَا یَتَّبِعُ أَكۡثَرُهُمۡ إِلَّا ظَنًّاۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا یُغۡنِی مِنَ ٱلۡحَقِّ شَیۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِیمُۢ بِمَا یَفۡعَلُونَ)
[Surat Yunus 36] Kata orang orang kafir mereka itu tidaklah mengikuti kecuali persangkaan belaka, perasaan mayoritas mereka hanya mengikuti persangkaan saja, sesungguhnya persangkaan, katanya dan katanya ini tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur kebenaran sedikitpun, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Demikian juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mencela kita mengikuti sesuatu tanpa Ilmu, kemudian dukungannya hanya persangkaan, perasaan saja yaitu Allah mengatakan.
(وَمَا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِن یَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا یُغۡنِی مِنَ ٱلۡحَقِّ شَیۡـࣰٔا)
[Surat An-Najm 28] Mereka itu tidak punya Ilmu tidak punya dasar mereka hanya mengikuti perasaan Persangkaan mereka, dan sesungguhnya persangkaan tidak berguna bagi kebenaran sedikit pun, tidak bisa menjadi tolak ukur kebenaran sedikitpun.

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga mengatakan :
أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّهِۦ كَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ وَٱتَّبَعُوٓاْ أَهۡوَآءَهُم
Apakah orang-orang yang beramal dengan dalil berdiri diatas dalil dari Rabb mereka dari alquran dan hadis itu seperti orang yang perbuatan jelek nya terhias dia, sehingga dia sebagai suatu yang indah dan mereka hanya mengikuti Hawa nafsu. (Surat Muhammad, Ayat 14)

Maksudnya apakah sama orang yang beramal dengan dalil dengan tuntunan syari'at, dengan orang-orang yang amalannya hanya sekedar berdasarkan perasaan atau tertipu dengan amalannya, ia mengira amalannya baik dari padahal amalannya itu jelek.

Hal ini semakna dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
(قُلۡ هَلۡ نُنَبِّئُكُم بِٱلۡأَخۡسَرِینَ أَعۡمَـٰلًا)
[Surat Al-Kahfi 103] Kata wahai Muhammad shallallahu Alaihi Wasallam aku berikan kabar kepada kalian orang paling merugi amalannya.

ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ يُحۡسِنُونَ صُنۡعًا
(Yaitu) orang yang tersesat amalannya di dunia, sedangkan mereka mengira amalan mereka itu baik. -Surat Al-Kahfi, Ayat 104.

Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam menjadikan dzon itu sesuatu yang buruk persangkaan suatu yang Buruk Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan
إيكم و الظان فإن ظان اكذب الحديث
Hati-hati kalian dengan persangkaan , perasaan, karena persangkaan, perasaan itu perkataan yang paling dusta.

Ini apabila persangkaan tersebut tidak dibangun diatas dalil, berbeda apabila dzon itu maknanya yakin, karna dalam Agama kita dzon itu ada dzon yang marjuh, dzon yang rojih, yang lemah, yang tidak boleh diikuti, ada dzon yang rojih dzon yang kuat yang terbangun diatas dasar dasar dan prinsip syari'at.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang sholat Allah mengatakan

(وَٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِیرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِینَ)
[Surat Al-Baqarah 45]
Dan sesungguhnya sholat itu suatu perkara yang berat kecuali bagi orang2 yg khusyu
(ٱلَّذِینَ یَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَـٰقُوا۟ رَبِّهِمۡ وَأَنَّهُمۡ إِلَیۡهِ رَ ٰ⁠جِعُونَ)
[Surat Al-Baqarah 46] Yaitu orang yang mengira, menyangka, merasa dia akan bertemu dengan Rabb nya.

Dzon disini sangkaan disini ada sangkaan perasaan yang dibangun diatas dalil

Wallahu Ta'ala A'lam Bishowab

Inilah berberapa faktor yang bisa melindungi kita dari penyimpanan Aqidah dan kesalahan keyakinan dan ini yang bisa kita sampaikan dan kita lanjutkan dibab berikut nya pada rekaman selanjutnya Wallahu Ta'ala A'lam Bishowab
Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh.

Soal Evauasi: Sebutkan dengan ringkas, sarana agar selamat dari penyimpangan Aqidah!

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Wasail/sarana agar selamat dari penyimpangan akidah 03 (Aqidah #25)"