Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor penyimpanan akidah (4) (Aqidah #21)

Faktor penyimpanan akidah (4)

Program Belajar Syariah ke 1
Aqidah #21
Faktor penyimpanan akidah (4)
Ustadz Aziz Shodiq


بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله و الصلاة والسلام على خير الخلق الله نبينا محمد و على اله و صحبه و سلّم تسليما كثيرا. اللهم لا علم لنا إلّا ما علّمتنا إنك أنت العليم الحكيم, أما بعد
Saudara-saudariku yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

Diantara Penyebab terjadinya penyimpangan dalam Bab Aqidah adalah Ittiba'u Subulidh Dhalal yakni mengikuti jalan-jalan kesesatan, ikut masuk kepada kelompok-kelompok yang sesat, tentu kesesatan tersebut terukur berdasarkan al-Qur'an dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, inilah penyebab pertama dan jika kita renungi jika kita amati maka jalan kebenaran yang ada di dunia ini itu lebih sedikit daripada jalan kesesatan. Dan ini adalah sudah menjadi sunnatullah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kebaikan hidayah itu lebih sedikit daripada jalan-jalan kesesatan, jalan-jalan dhalaalah, jalan-jalan keburukan. Oleh karenanya sabda rasulullah yang menjelaskan tentang hari kiamat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan : 
لا تقوم الساعة إلا على شرار الخلق .
" Tidak akan tegak hari kiamat melainkan kondisi manusia itu di atas keburukan"

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman tentang hal ini yaitu mengikuti jalan kesesatan. Allah menyatakan : 
و أن هذا صراطي مستقيما فاتبعوه و لا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله
" Dan bahwasanya inilah jalanku yang lurus maka ikutilah jalan tersebut dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang bertentangan dengan jalanku yaitu jalan Allah subhanahu wa ta'ala, maka kalian akan terpecah dari mengikuti jalanku." 

Juga sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berada di depan para sahabat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membuat beberapa garis di tanah kemudian Rasulullah menunjukkan salah satu garis dan mengatakan : 
هذا سبيل الله مستقيما
" Inilah jalan Allah subhanahu wa ta'ala yang lurus"

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menggaris, bikin garis di samping garis yang lurus tadi di kanan dan kiri kemudian beliau bersabda : 
و هذه السبل و ليس منها سبيل إلاّ عليه الشيطان يدعو إليه
" Inilah jalan-jalan yang banyak dan tidaklah di setiap jalan melainkan ada setannya yang mana setan tersebut mengajak setiap orang yang melewati di depan jalan itu mengajak supaya mereka mengambil jalan syaithan tersebut." 

Oleh sebab itu penyimpangan yang ada maka diantara penyebabnya adalah kesesatan. Kita bisa amati di negeri kita bagaimana orang yang mengaku nabi palsu masih mempunyai pengikut padahal ia mengaku nabi. Kita bisa cermati bagaimana kelompok-kelompok yang bertentangan dengan naluri apa yang mereka amalkan tapi masih ada pengikutnya. Ini menunjukkan bahwasanya jalan kesesatan akan terus ada akan diikuti dan orang muslim, orang mukmin tentu memiliki prinsip yang dia jadikan sandaran dalam menjalani agamanya dan hal ini tentu tidak bisa dilakukan kecuali dengan memahami agama dengan baik dan benar. 

Kemudian diantara penyebab berikutnya adalah al-Ghaflah, lalai terutama lalai tidak memahami al-Qur'an, lali dari tanda-tanda kebesaran Allah baik lalai dengan ayat-ayat kauniyah yaitu penciptaan Allah dan ayat-ayat Syariah yaitu ayat-ayat dalil-dalil agama dan penyakit lalai ini adalah penyakit yang sangat mematikan, dia bukan berarti tidak tahu, bukan berarti dia tidak paham, aku tetapi dia lalai. Allah subhanahu wa ta'ala mengatakan : 
أُولَ?ئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى? قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ? وَأُولَ?ئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
" Merekalah yang Allah tutup hati mereka, pendengaran mereka, penglihatan mereka dan mereka orang-orang yang lalai"

Kelalaian adalah penyakit yang sangat mematikan, menghalangi seseorang dari meraih kebahagiaan selamatan dunia dan akhirat 

Allah menyebutkan dalam al-quran ketika orang-orang mukmin berdzikir maka jangan lah menjadi orang yang lalai dalam dzikir tersebut ,lalai bukan berarti tidak beribadah bukan berarti tidak tau Ilmu, akan tetapi kelalaian adalah tidak bisa memaknai dzikir tersebut tidak ada roh dalam ibadah pada ilmu yang ia miliki itulah kelalaian Hakiki

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan:
(وَ?ذ?كُر رَّبَّكَ فِي نَف?سِكَ تَضَرُّع?ا وَخِيفَة? وَدُونَ ?ل?جَه?رِ مِنَ ?ل?قَو?لِ بِ?ل?غُدُوِّ وَ?ل?ـ?َاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ?ل?غَـ?فِلِينَ)
Sebutlah nama tuhan mu dalam dirimu dengan penuh ketundukan dan tidak dijaharkan secara sembunyi-sembunyi tanpa dikeraskan perkataan tersebut atau dzikir tersebut pada pagi hari dan sore hari dan janganlah kalian menjadi orang yang lalai

Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang kita ketika berdzikir agar kita tidak lalai dengan zikir kita sehingga dzikir tersebut tidak memiliki ruh tidak ada pengaruh positif dalam kehidupan kita oleh karenanya ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan: 

(...إِنَّ ?لصَّلَو?ةَ تَن?هَى? عَنِ ?ل?فَح?شَا?ءِ وَ?ل?مُنكَرِ? ...)
Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar 

Namun ketika orang itu lalai dalam salat maka tentu pengaruh salat itu tidak ada dalam kesehariannya sehingga dia Salat tapi masih mudah melakukan kemaksiatan , dia Salat tapi masih ringan untuk berbuat dosa. 

Allah berfirman :
(وَكَأَيِّن مِّن? ءَايَة? فِي ?لسَّمَـ?وَ???تِ وَ?ل?أَر?ضِ يَمُرُّونَ عَلَي?هَا وَهُم? عَن?هَا مُع?رِضُونَ)
Dan berapa banyak tanda-tanda kebesaran Allah di langit dan di bumi yang setiap hari melewati mereka atau mereka tahu setiap hari melewati tanda kebesaran tersebut tetapi mereka berpaling dari tanda tersebut. 

Allah juga mengatakan:
وَلَقَد? ذَرَأ?نَا لِجَهَنَّمَ كَثِير?ا مِّنَ ?ل?جِنِّ وَ?ل?إِنسِ? لَهُم? قُلُوب? لَّا يَف?قَهُونَ بِهَا وَلَهُم? أَع?يُن? لَّا يُب?صِرُونَ بِهَا وَلَهُم? ءَاذَان? لَّا يَس?مَعُونَ بِهَا?? أُو?لَـ??ى?ِكَ كَ?ل?أَن?عَـ?مِ بَل? هُم? أَضَلُّ? أُو?لَـ??ى?ِكَ هُمُ ?ل?غَـ?فِلُونَ
Dan kami telah tetapkan penghuni jahanam itu dari golongan jin dan manusia mereka memiliki hati tapi mereka tidak paham lalai mereka mempunyai mata tapi tidak melihat tidak ada basiroh tidak ada pandangan positif, mereka mempunyai telinga tetapi mereka tidak mendengar mendengar kebenaran terdengar kepada mereka kebenaran tapi mereka tidak ada kuasa untuk mengamalkan karena sebab lalai, berapa banyaj kita mendengar azan kita tidak Menjawabnya ini kelalaian mereka itu seperti binatang bahkan lebih susah daripada binatang mereka lah orang-orang yang lalai

itulah beberapa faktor yang bisa kita jelaskan pada hari ini dan kita lanjutkan di rekaman berikutnya
وصلى الله على نبينا محمد وآخر دعوانا عن الحمدلله رب العالمين

Soal Evauasi: Sebutkan dengan ringkas 2 faktor penyimpangan aqidah!

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Faktor penyimpanan akidah (4) (Aqidah #21)"