Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya #2 (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #3 )

Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya (Mengikhlaskan Niat)

Program Belajar Syariah Ke 1
Adab Menuntut Ilmu Syar’i #3
Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya (Mengikhlaskan Niat)
Ustadz Ridwan Febrianto, Lc

Bismillah Alhamdulillah washolatu wassalamu 'ala Rasulillah, amma ba'du.
Di pertemuan ketiga, kita masih melanjutkan Tentang pembahasan kita di pertemuan kedua tadi yaitu tentang penjelasan bahwasanya ilmu itu adalah ibadah. Kalau kita semua faham bahwasanya ilmu itu adalah ibadah ,maka apa syarat ibadah?

Syarat ibadah seperti yang sudah kita ulang ulangi, syarat ibadah itu ada dua, kita semua dapat hafal bahkan di luar kepala kita, syarat ibadah ada dua:
1) "ikhlaashun niyah lillah" mengikhlaskan niat kita dalam beribadah tersebut untuk Allah
2) "mutaba'atur Rasul" adalah kita mengikuti tata cara ibadah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Siapapun yang beribadah pada Allah tapi satu dari dua syarat ini hilang dari inti ibadah tersebut, maka tidak akan diterima ibadah tersebut. Begitu pula ilmu, begitu pula menuntut ilmu. Menuntut ilmu kalau kehilangan satu syarat atau satu dari dua syarat tersebut, misalkan dia tidak ikhlas dalam menuntut ilmu, apa yang terjadi? Dia bisa membalikkan yang sebelumnya ilmu itu adalah termasuk dari afdhalut tha'at (salah satu ketaatan yang paling utama) dia rubah menjadi salah satu pelanggaran yang paling besar yaitu kesyirikan. 

Ilmu adalah suatu amalan yang afdhal, suatu amalan yang utama, banyak sudah kita Jelaskan hadis hadis Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjelaskan tentang keutamaan ilmu. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menjelaskan
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة
"Siapa yang menempuh suatu jalan di mana di jalan tersebut dia menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga"
Diantara hadis yang lain adalah Rasulullah Wasallam bersabda:
إن الملائكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم
"Sungguh Malaikat akan meletakkan sayap sayapnya kepada para penuntut ilmu sebagai bentuk keridhoan mereka terhadap para penuntut ilmu."

"Sungguh akan memaafkan atau memintakan ampunan kepadanya, seluruh penduduk langit dan seluruh penduduk bumi, bahkan ikan-ikan yang ada di dalam air mereka akan memintakan ampunan kepada orang-orang 'alim". 

Dan ini adalah keutamaan yang sangat tinggi. Rasulullah shalallahu alayhi wassalam melanjutkan sabdanya
"Keutamaan seorang yang 'alim dibandingkan seorang yang 'abid."
'alim= orang yang memiliki ilmu, dia beribadah kepada Allah berlandaskan ilmu.
Al-'abid= seorang yang rajin beribadah tapi ilmunya sedikit.
Apa perbandingannya?
Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam "perbandingan keduanya adalah seperti rembulan pada saat lailatal Badr (bulan purnama) dibandingkan dengan bintang-bintang."

Apakah bisa dibandingkan? sangat jauh perbandingannya. Yang satu sangat terang benderang di saat bulan purnama. Sedangkan yang lainnya, meskipun banyak bintang tapi cahayanya tidak bisa dibandingkan dengan rembulan. Dan inilah perbandingan yang sangat jauh. Ini adalah bukti bahwasanya menuntut ilmu itu adalah keutamaan, penuh dengan keutamaan. Akan tetapi kalau seandainya ilmu atau menuntut ilmu tidak dibarengi dengan ikhlash niyah (mengikhlaskan niat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala), maka kita akan merubah keutamaan tersebut menjadi kemurkaan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Dan tidak ada yang bisa menghancurkan keutamaan ilmu kecuali dua hal.
Yang pertama adalah riya', ingin agar amalan kita dilihat. Dan riya' terbagi dua
1) Riya'un syirkin= kita tidak mau melakukan suatu amalan kecuali seratus persen hanya ingin dilihat orang. Itu Riya' yang ujung-ujungnya bisa menjatuhkan kita ke dalam syirik besar
2) Riya'un ikhlaashin. Awalnya Amalan kita ikhlas kepada Allah, tapi karena ada orang yang kita segani, orang yang kita sukai lewat di samping kita, kita pun semakin memperindah amalan kita. Tujuannya Apa? tujuannya bukan lagi karena Allah, tujuannya karena orang yang lewat ini. Ini bisa menjatuhkan kita ke dalam Syirik kecil. ini yang sangat diwaspadai oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, ini riya' .
yang kedua yang sangat sering menghancurkan keutamaan ilmu adalah sum'ah. Sum'ah ini terjadi ketika kita selesai melakukan suatu amalan. Apa sum'ah? Sum'ah itu ingin didengar amalan kita, ingin diakui amalan kita. Ketika kita selesai melakukan amalan, kita katakan kepada teman-teman kita, kumpul kembali kita bersama teman-teman kita sambil berkata "MaasyaAllah, ana sudah selesai shalat tahajud" "Ana sudah selesai mengkhatamkan al-Qur'an" "Hafalan ana sudah 30 juz". Tujuannya apa? Tujuannya ingin dipuji.

Dan 2 ini yang wajib diwaspadai oleh para penuntut ilmu, agar keutamaan ilmu tidak berubah menjadi kemurkaan Allah Subhanahu wa ta'ala.
Mungkin ini dipertemuan kedua apa yang bisa kita jelaskan.
Baarakallahu fiikum

Soal Evaluasi: sebutkan dengan singkat, penghancur keutamaan ilmu!

NB:
?? Dilarang mengubah isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya #2 (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #3 )"