Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keutamaan Ilmu, Menuntutnya dan Mengajarkannya

Keutamaan Ilmu, Mempelajarinya dan Mengajarkannya

Keutamaan Ilmu, Menuntutnya dan Mengajarkannya

Banyak sekali dalil-dalil yang menjelaskan keutamaan ilmu, menuntut ilmu dan mengajarkannya, telah disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah 153 keutamaan, dalam kitabnya “مفتاح دار السعادة ومنشور ولاية أهل العلم والإرادة”, dan pada kesempatan ini, kita akan sebutkan sebagian saja darinya, yaitu: 

1. Allah mensifati dirinya dengan Berilmu, Allah maha mengilmui hal-hal ghoib ataupunyang terlihat, diantara ayat yang menjelaskan hal tersebut, firman Allah shubhanahu wata’ala: 
إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS Al Anfal: 75). 
Bahkan Allah mengetahui detailnya segala sesuatu, Allah berfirman: 
إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS Luqman: 34). 
Tentu ilmu Allah tidak sama dengan ilmu makhluk, yang mana ilmunya tidak didahului oleh kejahilan dan tidak terkena padanya kelalaian dan kesalahan, begitu juga tidak diikuti dengan kelupaan. 

2. Allah bersaksi dengan para ulama terhadap sesuatu yang sangat agung dan mulia, yaitu Syahadah/persaksian bahwasanya tiada ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan menggandengkan atau membarengkan persaksian para ulama dengan persaksianNya dan juga persaksian para malaikat, Allah berfirman: 
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS Al Imran 18). 
3. Para ulama pewaris para Nabi, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
العلماء ورثة الأنبياء
“Para ulama pewaris para Nabi” (HR Ahmad). 
Maka dengan ingin belajar agama dan bersemangat padanya, maka dia telah bersemangat meraih warisan yang ditinggalkan oleh para Nabi alaihimussalam. 

4. Ilmu adalah jalan mencapai Khasyyatullah (rasa takut dan pengagungan kepada Allah), Allah berfirman: 
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Faatir: 28). 

5. Menuntut ilmu adalah tanda kebaikan seseorang, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama” (HR Bukhari). 

6. Menuntut ilmu jalan menuju surga, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya” (HR Muslim). 

7. Para malaikat meliputi mereka yang menuntut ilmu dengan sayap-sayapnya, karena ridho dengan apa yang mereka lakukan, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ
“Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu” (HR Ibnu Majah). 

8. Seorang yang berilmu mendapatkan sholawat dari Allah yaitu pujian dariNya, dan sholawat dari para malaikat dan semua makhluk, yaitu permohonan ampunan untuk ahli ilmu, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
"Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (HR Tirmidzi). 

9. Ilmu adalah sebaik-baik apa-apa yang ditinggalkan seseorang setelah ia meninggal dunia, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ
"Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; Sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR Tirmidzi). 

Oleh Sirajul Yani, M.H.I
(Ringkasan Tausiyah Pekanan bersama Tholibaat Ma'had Imam Bukhari Solo)

Post a Comment for "Keutamaan Ilmu, Menuntutnya dan Mengajarkannya"