Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Urgensi Aqidah 01 (Aqidah #5 )

Urgensi Aqidah 01

Aqidah #5 
Urgensi Aqidah 01 
Ustadz Zainul Arifin, Lc 
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله الأمين نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد
Ini adalah rekaman yang kelima dalam pembahasan Aqidah, dan pada rekaman yang kelima ini, kita ingin berbicara tentang Ahammiyatul Aqidah yaitu urgensi atau pentingnya Aqidah. Perlu diketahui bahwasanya ada beberapa poin yang menunjukkan betapa pentingnya Aqidah dalam kehidupan seorang hamba, diantaranya yang pertama bahwasanya tujuan utama Allah subhanahu wa ta'ala Menciptakan kita adalah untuk mewujudkan Aqidah yang benar. Hal ini sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta'ala firmankan dalam salah satu ayat di dalam al-Qur'an surat az-Zariyat 
و ما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون
"Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu" 

Sahabat yang mulai Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ta'ala 'anhuma beliau berkata sebagaimana yang dinukilkan al-Imam as-Sam'ani dalam tafsir beliau, Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ta'ala 'anhuma berkata : 
"Setiap kata ibadah di dalam al-Qur'an maka maksudnya adalah tauhid." 

Ini adalah sebuah qa'idah yang ditetapkan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ta'ala'anhuma. Setiap kata ibadah didalam al-Qur'an maksudnya adalah at-Tauhid. Berarti ayat yang kita bacakan tadi, tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu, maksudnya adalah kecuali untuk mentauhidkan Aku. Dan telah kita pelajari, Tauhid merupakan bagian terpenting dari sekian banyak bagian Aqidah, sehingga berangkat dari sini, kita bisa mengetahui bahwasanya tujuan utama Allah subhanahu wa ta'ala Menciptakan manusia adalah untuk mewujudkan Aqidah yang benar. Ini poin yang pertama. 

Poin yang kedua yang menunjukkan betapa pentingnya Aqidah dalam kehidupan seorang hamba, bahwasanya Aqidah yang benar adalah syarat mutlak untuk diterimanya amal ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba. Aqidah yang benar merupakan syarat mutlak dan syarat yang utama untuk diterimanya amal ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba. Artinya tanpa Aqidah yang benar, amalan apapun yang dilakukan oleh seorang hamba tidak akan memiliki arti apa-apa. Amalan tersebut akan menjadi sia-sia. Dan ini sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta'ala Sebutkan di dalam banyak ayat al-Qur'an, diantaranya dalam surat al-Ma'idah ayat yang kelima. Allah subhanahu wa ta'ala Berfirman 
و من يكفر بالإيمان فقد حبط عمله وهو فى الأخرة من الخاسرين
"Dan barangsiapa yang ingkar terhadap keimanan (artinya ia tidak beriman, tidak memiliki Aqidah yang benar) maka sungguh telah hancur amal perbuatannya, dan ia di kehidupan akhirat akan termasuk orang yang merugi.". 

Dalam ayat yang lain surah az-Zumar ayat 65, Allah subhanahu wa ta'ala Berfirman: 
ولقد أوحي إليك و إلى الذين من قبلك لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين
"Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu (wahai Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam) dan juga kepada orang-orang sebelumnya (dari kalangan para Nabi dan Rasul, telah diwahyukan kepada kalian), seandainya engkau berbuat syirik (yang mana syirik bisa merusak Aqidah, syirik adalah lawan dari tauhid) maka amalmu benar-benar akan hancur, dan engkau benar-benar akan menjadi orang yang merugi" 

Berangkat dari dua ayat ini maka para ulama mengatakan, syarat mutlak ibadah atau amalan seorang hamba diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila dibangun diatas Aqidah yang benar. Tanpa Aqidah yang benar maka kebaikan apapun yang dilakukan oleh seorang maka akan menjadi sia-sia. Sebagaimana pernah kita sampaikan tentang seseorang yang bernama Abdullah bin Jud'an. Dalam hadits yang shahih 'Aisyah Radhiyallahu ta'ala Anha bertanya kepada Nabi shalallahu alayhi wasallam tentang Abdullah bin Jud'an, yang mana Abdullah bin Jud'an ini seorang laki-laki yang hidup di zaman jahiliyah. Dia sering memberikan orang makan, membantu orang yang kesulitan, maka 'Aisyah Radhiyallahu ta'ala Anha bertanya. 

"Apakah itu bermanfaat baginya? 
Kata Nabi shalallahu alayhi wasallam 
"Sama sekali tidak bermanfaat" 
Kenapa? Karena Abdullah bin Jud'an dia tidak memiliki iman, tidak memiliki Aqidah yang benar dan dia mati diatas kondisi seperti itu, sehingga kebaikan yang ia lakukan tidak berarti apa-apa. 

Dan ini dua poin yang bisa kita sampaikan di rekaman yang kelima ini, yang menunjukkan betapa pentingnya Aqidah dalam kehidupan seorang hamba 

Allahu ta'ala alam 

Soal Evaluasi: Sebutkan Urgensi Aqidah?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Urgensi Aqidah 01 (Aqidah #5 )"