Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(Menjadikan Nabi Panutan) Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya 04 (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #5)

Menjadikan Nabi Panutan

Adab Menuntut Ilmu Syar’i #5 
Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya 04 
(Menjadikan Nabi Panutan) 
Ustadz Ridwan Febrianto, Lc 

بسم الله الصلاة والسلام على رسول الله و أما بعد
Ikhwani Fillah, saudara dan saudariku a'azzaniyallahu wa iyyakum, yang semoga Allah Muliakan 

Kemarin kita sudah membahas tentang adab pertama yang harus dimiliki oleh para penuntut ilmu yaitu ikhlas dalam menuntut ilmu. Dan juga kita sebutkan betapa pentingnya ikhlas dalam menuntut ilmu. Seseorang itu diganjar sesuai dengan keikhlasan niatnya. Kalau dia ikhlas dalam beramal, misalkan dia ikhlas dalam hijrahnya, ikhlas dalam menuntut ilmunya, ikhlas dalam shalatnya, dan ikhlas dalam seluruh ibadahnya, maka ibadah tersebut, amalan tersebut akan diganjar oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Akan tetapi kalau seseorang sudah mulai buruk niatnya, tidak lagi tujuan ibadahnya, menuntut ilmunya untuk Allah subhanahu wa ta'ala tapi tujuannya untuk orang lain, tujuannya untuk makhluk, maka dia tidak akan mendapatkan apapun dari amalan tersebut kecuali hanya letih dan dahaga saja. Karena Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Hadits Qudsi. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : 
أنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءُ عَنِ الشِّرْكِ، فمن أَشْرَكَ فيْهِ مَعِيَ غَيرِي تَرَكْتُه وَشِركَه
"Aku tidak butuh kepada sekutu, siapapun yang berani berbuat kesyirikan kepadaKu dalam suatu amalannya, maka Aku akan tinggalkan dia bersama sekutu tersebut." 
Artinya Allah subhanahu wa ta'ala tidak mungkin akan memberikan pahala dalam amalan yang tersebut. 

Kemudian di pelajaran-pelajaran kemarin pun kita sudah jelaskan tentang bahayanya niat buruk. Bahayanya niat ketika sudah tercampur dengan penyakit-penyakit niat, seperti ria (ingin dilihat oleh orang lain) atau sum'ah (ingin didengar oleh orang lain, ingin dipuji oleh orang lain). Kemudian insya Allah kita akan membahas tentang adab yang kedua yang wajib dimiliki oleh para penuntut ilmu. 

Apa itu adab yang kedua yang wajib dimiliki oleh penuntut ilmu? 
Adalah kita wajib menghiasi akhlak kita dengan akhlak para salaful ummah. Wajib kita mengikuti suri tauladan kita yang paling pertama sekali adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Ini yang pertama,lalu kemudian yang kedua wajib bagi kita untuk mengikuti akhlak, akidah para salaful ummah, orang-orang terdahulu dari umat Islam ini, yang paling berada di garis depan dari para salaf kita, dari para pendahulu kita adalah para sahabat. Merekalah yang belajar langsung dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. 

Yang pertama wajib bagi kita untuk mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, menjadikan beliau sebagai suri tauladan kita. Sebagaimana perintah Allah subhanahu wa ta'ala : 
"لَقَدْ كَانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللَّه أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ "
" Telah ada dalam diri Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam suri Tauladan yg baik untuk kita ikuti ..." 
ini yang paling pertama. Dan kalau seandainya kita buka buku-buku sejarah, kita perhatikan bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bagaimana beliau hidup, bagaimana beliau bersikap, bagaimana aqidah beliau, bagaimana jalan hidup beliau, maka itu sudah cukup untuk dijadikan sebagai panutan/patokan hidup kita, itu sudah cukup. Bagaimana beliau, cinta beliau kepada kaum mukminin, bagaimana usaha beliau agar orang-orang yang kafir / orang-orang yang benci terhadap dakwah islam mau dan menerima dakwah Islam tersebut. Beliau usaha, usaha beliau berbagai macam agar orang-orang kafir tersebut mau menerima cahaya Islam. 

Lalu kemudian yang kedua wajib bagi kita untuk menghiasi akhlak kita, menghiasi jalan hidup kita dengan mengikuti para pendahulu kita yaitu yang paling pertama adalah para sahabat. Sampai Imam Malik rahimahullah berkata : 
لاَ يَصْلُحُ آخِرُ هذِه الأُمَّة إلَّا بِماَ صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهاَ
"Tidak mungkin akhir umat ini (orang-orang yang hidup di zaman belakangan dari Umat islam)tidak mungkin mereka akan baik urusannya(tidak mungkin baik agama mereka), kecuali kalau mereka mengikuti jejak pendahulu mereka." 

Baik itu dari sisi manhaj atau jalan hidup, atau dalam sisi aqidah atau dalam sisi akhlak. Kalau kita sudah meninggalkan jejak para pendahulu kita dan kita mencari jalan lain selain jalan yang dilalui oleh pendahulu kita, habis sudah. Tidak ada lagi yang tersisa dari umat Islam ini. Oleh karena itu ini ada yang kedua yang wajib bagi kita selaku penuntut ilmu untuk menghiasi diri kita dengannya yaitu wajib bagi kita untuk mengikuti qudwah kita, panutan kita yang paling utama adalah Rasulullah shallallahu alaihi salam. Lalu kemudian murid-murid beliau yaitu para sahabat ridhwanullahu 'alayhim. Lalu kemudian di belakang para sahabat ada murid-murid para sahabat yaitu para Tabi'in. Lalu kemudian di belakang para tabi'in ada atba'ut tabi'in. 

Mungkin ini yang bisa kita jelaskan, adab kedua yang wajib dimiliki oleh para penuntut ilmu. Wa Allah ta'ala a'lam, shalallahu wa Sallam 'ala Nabiyina Muhammad 
Tsummas salamu'alaykum 

Soal Evaluasi: Sebutkan dalil wajib bagi kita untuk meneladani Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "(Menjadikan Nabi Panutan) Adab Seorang Pelajar Terhadap Dirinya 04 (Adab Menuntut Ilmu Syar’i #5)"