Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Ayah Beliau “Abdullah”)


Program Belajar Syariah
Siroh Nabawiyyah #7
Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Ayah Beliau “Abdullah”) 
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وبعد
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Ayah Beliau yaitu Abdullah, Abdullah adalah anak kesayangan Abdul Mutholib, dialah yang paling di jaga dan dicintai. Dan dialah yang hampir di sembelih oleh ayahnya, Abdul Muthalib. 

Kisahnya, ketika Abdul Muthalib berhasil menggali sumur zam-zam, orang-orang quraisy mendebatnya tentang kepemilikan sumur zam-zam, dikarenkan Abdul Muthtolib yang pada saat itu tidak memiliki anak, dan orang Quraisy bersih keras untuk bisa memiliki hak dalam kepemilikan sumur zam-zam. 

Dan karena Abdul Muthtolib tidak memiliki anak, Maka Abdul Muthalib bernazar, apabila Allah menganugerahkan padanya 10 orang anak, Abdul Muthalib akan menyembelih salah satu dari mereka. Ketika Allah shubhanahu wata’ala memberikan nazar yang dia minta, menganugrahkan 10 anak, Abdul Muthalib mengumpulkan anak-anaknya dan melakukan pengundian atas siapa yang akan di sembelih. Dan undian itu jatuh kepada Abdullah, maka Abdul Muthalib membawanya menuju ka’bah untuk segera disembelih. Namun orang Quraisy mencegahnya, terutama saudara-saudara dan paman-pamannya mencegahnya untuk menyembelih Abdullah, begitu juga dirinya tidak ingin menyembelih anaknya Abdullah. 

Sehingga Akhirnya mereka mendatangi tukang ramal, meminta petunjuknya, dan tukang ramal menyarankan, apabila nama Abdullah keluar dalam undian, maka diganti atau ditebus dengan 1 ekor onta, sehingga ketika keluar nama Abdullah diganti dengan seekor onta, terus, sampai pengundian sebanyak 100 kali, dan yang keluar namanya adalah Abdullah. 

Hingga akhirnya penyembelihan Abdullah di tebus dengan 100 ekor unta, dari peristiwa tersebut Nabi shalallahu alaihi wa sallam di juluki dengan ‘Ibnu Adz-Dzabihain’ (anak / cucu dari dua orang yang hampir di sembelih yaitu, ayah beliau Abdullah hampir disembelih, begitu juga kakek Beliau Nabi Isma’il Alaihis Salam hampir disembelih. Dan juga Beliau shalallahu alaihi wasallam di juluki ‘Ibnu Mufaddayain’ (anak / cucu dari dua orang yang di tebuskan) Nabi Isma’il Alaihis Salam ditebus dengan domba, dan Abdullah ditebus dengan 100 onta. 

Abdul Mutholib menjodohkan Abdullah dengan Aminah Bintu Wahb, beliau adalah seorang wanita Quraisy paling mulia dan memiliki martabat. Ayahnya adalah pemuka Bani Zuhroh. Menikahlah Abdullah dengan Aminah, mereka membangun rumah tangga di Makkah, lalu Aminah mengandung Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Tak lama kemudian Abdul Muthalib mengirim Abdullah ke Madinah / Syam untuk berdagang, namun di perjalanan pulang Abdullah meninggal dunia di Madinah dan di kuburkan di Daar An-Naabighah Adz-Dzubyaani. Sebelum kelahiran Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. 

Semoga bermanfaat
وصلى الله على نبينا محمد وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Soal Evauasi: Kenapa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dijuluki dengan Ibnu Adz Dzabihain dan Ibnu Mufdayain?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Ayah Beliau “Abdullah”)"