Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Siroh Nabawiyyah #5)

Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam

Siroh Nabawiyyah #5
Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam 
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وبعد
Kita lanjutkan kembali pembahasan tentang sejarah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam kita masuk pada pembahasan Usratuhu Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu keluarga beliau Shallallahu Alaihi Wasallam keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dikenal sebagai keluarga hasyimiyah atau dinamakan keluarga hasyimiyah kata hasyimiyah adalah penisbatan kepada kakek beliau urutan kedua yang bernama Hasyim 

Dan Hasyim mewariskan jabatan atau amal kebajikan yang sudah ia lakukan yaitu siqoyah dan Rifaadah yaitu memberi minum dan makan jamaah haji, Hasyim mewariskan jabatan ini atau kegiatan ini atau amal saleh ini kepada saudaranya yang bernama Almutholib kemudian setelah itu diwarisi kepada anak-anaknya Hasyim sehingga akhirnya Islam datang sementara kedua jabatan ini atau kegiatan ini masih berada di tangan anak-anak Hasyim 

Dan Hasyim adalah orang yang paling Agung pada masanya dia dipanggil Hasyim karena suka memotong-motong roti ya atau meremukkan roti kemudian dicampur dengan daging lalu dibuat makanan yang bernama tarid yaitu makanan yang paling digemari atau paling disukai di zaman tersebut. 

Kemudian mempersilahkan orang-orang untuk memakannya dan Hasyim memberikan makanan ini kepada orang-orang secara cuma-cuma atau gratis oleh karena itulah ia dijuluki Hasyim namanya sendiri itu nama aslinya adalah Amr 

Dia juga orang pertama yang membuka rute perdagangan dua kali dalam setahun yaitu yang pertama kali menggagas rute perjalanan dua kali dalam setahun pada musim dingin dan pada musim panas untuk kaum Quraisy yaitu perjalanan musim dingin menuju yaman dan perjalanan musim panas menuju Syam maka dia dikenal sebagai pemimpin padang pasir yang menguasai padang pasir karena seringnya beliau bersafar dan travelling 

Suatu ketika di tengah perjalanan Niaga beliau ke Syam ia melintas di Yatsrib atau di Madinah kemudian menikahi Salma binti Amr dari bani 'Adi Ibn najjar dan tinggal di sana sama istrinya untuk beberapa waktu kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Syam sementara istrinya tetap bersama keluarganya di Madinah yang saat itu istrinya sedang mengandung Namun ternyata Hasyim meninggal dunia di Gaza yaitu di negara Palestina dan Salma melahirkan anaknya Hasyim di Madinah yang ia beri nama dengan syaibah diberi nama syaibah karena ada uban di kepala nya anak ini tumbuh besar bersama paman-pamannya di Madinah sementara paman-pamannya yang ada di Mekah tidak mengetahui tentang Nya sehingga sampai ia berusia sekitar 7 atau 8 tahun karena ketika Hasyim menikahi Salma tidak sempat beliau mengabarkan kabar kepada keluarga beliau yang ada di Mekah 

Kemudian setelah itu pamannya yaitu al Muttholib pamannya syaibah atau saudaranya Hasyim mengetahui tentang nya mengetahui bahwasanya Hasyim pernah menikahi seorang wanita di Madinah yang bernama Salma akhirnya Al-mutthollib Pergi ke Madinah dan mengajak syaibah tinggal di Mekah ketika orang-orang melihat al-muthollib bersama Syaibah sepulangnya dari Madinah mereka mengira bahwasanya anak yang diboncengi oleh al-muththalib itu saibah adalah budak yang baru saja dibeli oleh Al-mutthollib maka mereka pun memanggil nya Abdul Muthalib artinya bedaknya al-muththalib sehingga saibah dikenal dengan nama Abdul Muthalib 

kita cukupkan sampai disini Insya Allah kita lanjutkan pada pertemuan berikut nya 
Wa Shallallahu Ala nabiyyina Muhammad wa akhiru da'wana Anil hamdulillahi rabbil alamin 

Soal Evaluasi: Kenapa kakek Beliau dinamakan Abdul Muththalib?

NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.

Post a Comment for "Keluarga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Siroh Nabawiyyah #5)"